Ini Kendala Program Upsus Pajale di Luwu Utara
Kendala lain, sebagian petani menanam varietas yang tidak dianjurkan mengakibatkan munculnya hama dan penyakit.
Penulis: Chalik Mawardi | Editor: Imam Wahyudi
Laporan Wartawan TribunLutra.com, Chalik Mawardi
TRIBUNLUTRA.COM, MASAMBA - Dinas Tanaman Pangan Holtikultura dan Perkebunan (TPHP) Kabupaten Luwu Utara, Sulawesi Selatan, melakukan koordinasi dan evaluasi program upaya khusus (Upsus) padi, jagung, dan kedelai (Pajale).
Koordinasi dan evaluasi Upsus Pajale dilakukan di aula kantor Dinas Pendidikan Luwu Utara, Jl Simpurusiang, Kelurahan Bone Tua, Kecamatan Masamba, Rabu (20/12/2017).
Ketua panitia koordinasi dan evaluasi, Umar Alatas mengaku masih menemui banyak kendala dalam mengsukseskan program ini.
Antaralain, jadwal tanam yang tidak serentak.
"Petani yang menanam diluar jadwal terserang hama dan penyakit seperti tikus, penggerek batang, wereng, dan blast," katanya.
Kendala lain, sebagian petani menanam varietas yang tidak dianjurkan mengakibatkan munculnya hama dan penyakit.
"Pemupukan berimbang belum sempurna karena kuota pupuk belum maksimal sesuai kebutuhan," kata Umar.
Sementara itu, produksi gabah kering panen (GKP) di Luwu Utara hingga September 2017 mencapai 162.329 ton.
Dihasilkan dari 31.412 hektar luas panen. Artinya, rata-rata prodoktifitas satu hektar sawah di Luwu Utara 5,24 ton.(