Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Pasukan Mesir Berhasil Bobol Benteng Pertahanan Israel Pakai Mesin Penyemprot Air

Gelombang serangan pasukan tank Mesir yang datang tiba-tiba itu membuat pasukan tank Israel kurang siap dan mulai terdesak.

Editor: Edi Sumardi

Sebanyak 20 ribu pasukan cadangan juga sudah disiapkan militer Mesir untuk mendukung serbuan ke Israel yang akan dilancarkan secara besar-besaran.

Tepat pada 6 Oktober 1973, pasukan Mesir dan Suriah melancarkan serangan yang sudah terencana matang ke posisi pasukan Israel yang bertahan di sepanjang Terusan Suez dan Dataran Tinggi Golan.

Serangan mendadak yang bertetapan dengan hari besar keagamaan Yahudi, Yom Kippur, itu kemudian dikenal sebagai Perang Yom Kippur.

Bermodal ribuan tank terbaru buatan Rusia, Perang Yom Kippur dimulai dengan serangan dadakan Mesir ke kawasan Israel, khususnya pertahanan terdepan Israel, Bar Lev Line, yang berada di Terusan Suez.

Selain mengerahkan ribuan tank, pasukan Mesir juga dipersenjatai rudal antipesawat dan antitank portable.

Dengan beragam persenjataan mutakhir yang dimiliki pasukan Mesir lebih percaya diri.

Pasukan Mesir yang terdiri atas sejumlah divisi infanteri  dan kavaleri dalam serbuan yang dilancarkan pada tanggal 6 Oktober 1973 itu strategi dan persenjataannya  juga bertempur lebih matang.

Berkat pengalaman Perang Enam Hari tahun 1967 yang mengakibatkan kekuatan udara dan divisi kavalerinya porak-poranda telah  membuat Mesir lebih waspada dan siap. 

Dalam strategi tempurnya yang berlangsung di gurun pasir terbuka untuk menghadapi tank-tank Israel, satu dari tiga tentara infanteri  Mesir menyandang roket anti tank RPG.

Tak hanya RPG, pasukan infanteri Mesir juga dipersenjatai rudal antitank yang lebih canggih dan sudah dipandu laser Sagger. 

Rudal antipesawat tempur buatan Soviet, SAM, juga digelar Mesirdi sepanjang perbatasan dan sewaktu-waktu bisa dipindahkan sesuai dengan kawasan yang telah diduduki.

Dari sisi medan tempurnya,  posisi pasukan Mesir yang mengalir menyerbu menuju Terusan Suez juga lebih menguntungkan karena berada di ketinggian sehingga bisa secara leluasa melancarkan gempuran ke benteng Bar Lev Line.

Untuk memulai serbuannya, Mesir mengerahkan strategi tempur Rusia yakni dengan menembakkan ribuan meriam artileri, mortir, dan meriam antitank.

Gempuran awal secara mendadak itu sukses, tembakan gencar dari sekitar 1.000 meriam artleri, ribuan mortir, dan senjata antitank pun menyalak.

Dalam waktu 15 menit, pertahanan Israel di Bar Lev Line yang tak siap menghadapi gempuran dahsyat itu pun goyah.

Halaman
1234
Sumber: Grid.ID
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved