Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Ini Pertanyaan Tersulit yang Bikin Ustad Somad Terdiam 14 Detik, Ini Video Jawabannya

ustad Somad yang dikenal cerdas dan pintar menjawab pertanyaan soal agama dari jamaah, malah tampak dibuat berpikir keras dan tak berdaya

Editor: Ridwan Putra
DOK PRIBADI
Ustadz Abdul Somad 

USTAD Somad adalah salah satu dai atau mubalig Tanah Air yang tengah populer saat ini, khususnya di media sosial. Ustad kelahiran Pekanbaru, Riau, 18 Mei 1977, ini bernama lengkap Abdul Somad, Lc. MA.

Sebagai juru dakwah, ustad Somad sering menjadi perbincangan netizen dan pegiat media sosial. Kajian-kajiannya tajam dan menarik sehingga membuat banyak orang suka dengan ceramahnya.

Video ceramah atau tauziahnya pun banyak menjadi viral di media sosial. Bahkan, belum lama ini, kabar tentang ustad Somad kembali mengisi pemberitaan di sejumlah media massa khususnya di televisi terkait sekelompok warga di Pulau Bali yang menolaknya berada dan berdakwah di Pulau Dewata tersebut.

Nah, diantara sejumlah video ceramah ustad Somad yang banyak ditonton netizen, ada salah satu video dimana ustad Somad yang dikenal cerdas dan pintar menjawab pertanyaan soal agama dari jamaah, malah tampak dibuat berpikir keras dan tak berdaya.

Video tersebut memperlihatkan betapa sulitnya ia menjawab pertanyaan warga yang ditulis dalam secarik kertas yang ia bacakan langsung tersebut. Mimik dan gestur ustad lulusan S2 Dar Al-Hadits Al-Hassania Institute, Kerajaan Maroko, ini pun tampak lain dari biasanya terkait pertanyaan itu.

15 Fakta Ustad Somad

Dai kondang, Ustaz Abdul Somad sebelumnya ditolak ceramah di Provinsi Bali, padahal dia sedang berada di Pulau Dewata.

Akibatnya, Ustaz Somad terpaksa tinggal di hotel tempatnya menginap, yakni di Hotel Aston, Denpasar.

Bagaimana sebenarnya kejadian ini bermula?

Berikut klarifikasi dan kronoligi lengkap versi ustaz alumni kamous Alhazhar mesir tersebut, berikut fakta tentang Ustaz Somad dan seputar:

1. Kamis, 7 Desember 2017.

Saya mendapat berita di group WA bahwa KRB (Komponen Rakyat Bali) menetapkan syarat bahwa saya diterima di Bali jika mau berikrar di Rumah Kebangsaan.

Saya menolak karena:

A. Saya bukan pemberontak.
B. Saya tidak terdaftar di Ormas terlarang.
C. Saya mendapat beasiswa Mesir-Indonesia tahun 1998 setelah lulus Pancasila dan P4.

Saya lulus tes PNS 2008 karena bukan anti Pancasila.

Halaman
1234
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved