Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Ustadz Felix dan Abu Janda Debat Soal Bendera Rasulullah, Ternyata Ini Yang Benar Versi Kiai Ini

Turut hadir mususi Ahmad Dhani, pengamat politik Rocky Gerung, anggota DPR RI Komarudin Watubun.

Penulis: Hery Syahrullah | Editor: Mansur AM
Pasukan ISIS dan bendera ISIS 

TRIBUN-TIMUR.COM - Gelar wicara atau talkshow isu politik dan hukum yang ditayangkan stasiun televisi swasta TV One, Indonesia Lawyers Club pada Selasa (5/12/2017), bertajuk '212: Perlukah Reuni?'.

Gelar wicara ini berlangsung tepat 3 hari usai digelarnya Reuni Alumni 212, di Monas, Jakarta Pusat.

Hadir sebagai narasumber, yaknu budayawan Sujiwo Tejo, Wakil Ketua DPR RI Fahri Hamzah dengan Fadli Zon, dai KH M Al Khaththath, dai Felix Siauw, pengacara Eggi Sudjana.

Turut hadir mususi Ahmad Dhani, pengamat politik Rocky Gerung, anggota DPR RI Komarudin Watubun.

Juga penggiat media sosial Denny Siregar dan Permadi Arya, Ketua Pengurus Besar NU Marsyudi Suhud, Koordinator Jaringan Islam Anti Diskriminasi/JIAD Aan Anshori, cendikiawan Muslim Asyumardi Azra, serta via video conference pakar hukum tata negara Mahfud MD.

Abu Janda dan Felix Siauw
Abu Janda dan Felix Siauw (youtube/ Indonesia Lawyers Club tvOne)

Gelar wicara ini menarik perhatian hingga kemudian menjadi perbincangan melalui media sosial karena perdebatan antara Felix dengan Permadi atau lebih populer dikenal Ustadz Abu Janda Al Boliwudi.

Mereka memperdebatkan bendera warna hitam putih yang berkibar di tengah acara reuni bertuliskan La ilaha illallah muhammadur rasulullah atau terjemahannya adalah Tiada Tuhan selain Allah dan Muhammad adalah Rasulullah.

Perdebatan dimulai ketika Abu Janda menilai acara reuni telah dinodai oleh bendera tersebut, pasalnya bendera tersebut adalah bendera Hizbut Tahrir Indonesia atau HTI.

Sebagaimana diketahui, pemerintah telah membubarkan HTI.

"Kenapa benderanya ada. Aparat ke mana?" kata Abu Janda mempertanyakan sikap aparat sambil menunjukkan foto bendera dimaksud.

Abu Janda alias Permadi Arya mengikuti Diklatsar salah satu organisasi keagamaan di Indonesia
Abu Janda alias Permadi Arya mengikuti Diklatsar salah satu organisasi keagamaan di Indonesia (Facebook)

Lanjut, kata dia, berkibarnya bendera hitam putih tersebut jelas merupakan perlawanan terhadap hukum karena HTI kini menjadi organisasi kemasyarakatan Islam yang dilarang pemerintah.

Pernyataan Abu Janda kemudian dibantah Felix.

Menurut Felix, keterangan Abu Janda berbahaya.   

Ustaz Felix Siauw
Ustaz Felix Siauw (instagram @felixsiauw)

"Itu pembohongan publik, inilah hate speech yang sebenarnya. Bendera HTI adalah bendera Rasulullah," jelas Felix.

Felix kemudian mengutip beberapa hadis yang menunjukkab bahwa bendera Rasulullah berwarna putih hitam dan tertulis dan memuat kalimat La ilaha illallah muhammadur rasulullah.

Halaman
1234
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved