Langganan Banjir Selama 10 Tahun, Warga Tutup Jalan Poros Romang Polong
Puluhan warga dari Aliansi Pemuda Kelurahan Romang Polong melakukan aksi demonstrasi didepan Puskesmas Samata, Jl. Mustafa Daeng Bunga
Penulis: Waode Nurmin | Editor: Ardy Muchlis
Laporan Wartawan Tribun Timur Wa Ode Nurmin
TRIBUN-TIMUR.COM,SUNGGUMINASA- Puluhan warga dari Aliansi Pemuda Kelurahan Romang Polong melakukan aksi demonstrasi didepan Puskesmas Samata, Jl. Mustafa Daeng Bunga, Kelurahan Romang Polong, Kecamatan Somba Opu, Kamis (30/11/2017).
Mereka menutup akses di jalan poros Romang Polong itu.
Aksi ini menuntut pemerintah mengambil langkah atas beberapa titik genangan air yang ada di Kelurahan Romang Polong.
Jenderal Lapangan, Suwandi Sultan menuturkan, aksi ini dilakukan sebagai bentruk protes dari pemuda dan masyarakat setempat.
"Sampai detik ini belum ada juga realisasinya, padahal kami sudah dijanji. Terakhir kami diberitahukan kalau 2018 akan dikerja," katanya.
Dia menilai jika pemerintah kabupaten saling lempar tanggung jawab dengan pemerintah provinsi.
"Jadinya sampai sekarang tidak ada kejelasan akan perbaikan infrastruktur terutama masalah drinase ini," katanya lagi.
Sejumlah titik genangan hingga banjir yang menjadi sorotan masyarakat yakni didepan Puskesmas Samata, di dekat Bundaran Romang polong di Jl. H.M Yasin Limpo, di depan Kampus II UIN Alauddin Samata.
"Kita sikapi karena ada rumah ibadah dan puskesmas, dan jangan sampai juga limbah puskesmas mengarah ke jalanan, dampaknya bisa parah buat masyarakat, gatal-gatal dan sebagainya," tambahnya lagi.
Sementara itu, tokoh pemuda setempat, Anca mengatakan sudah hampir 10 tahun warga dijanji untuk perbaikan jalan.
"Terakhir itu diperbaiki tahun 2002, mungkin ini bentuk kekecewaan kami yang terus menerus dijanji sehingga aksi inipun kami lakukan, harapan kami pemerintah cepatlah ambil tindakan," kata Anca.
Menyikapi hal ini, Camat Somba Opu, Subair Usman mengatakan jika terkait perbaikan drainase sudah diusulkan tahun lalu, dan tahun depan sudah bisa direalisasikan.
"Tahun lalu kami sudah usulkan dan tahun depan akan mulai dikerja," ujarnya.
Pemerintah pun terpaksa harus memompa genangan air yang mencapai 40 cm atau seukuran lutut orang dewasa itu.