Dihadapan Santri Pesantren Nahdlatul Ulum, Hamdan Juhanis Perkenalkan Buku Melawan Takdir
Saya ingin melawan persepsi takdir. Banyak orang di kampung bilang, takdir tidak bisa dirubah. Takdir juga ada di tetangga saya
Penulis: Ansar | Editor: Ardy Muchlis
Laporan Wartawan Tribun Timur, Ansar Lempe
TRIBUN TIMUR.COM, MAROS - Pembantu Rektor IV UIN Makassar, Prof Hamdan Juhannis, menjadi panelis dalam kegiatan Bedah Buku yang berjudul Deradikalisasi Dunia Maya, karya Pangdam XIV Hasanuddin Mayjend TNI Agus Surya Bakti.
Bedah buku yang digelar di aula Palaguna Pondok Pesantren Nahdlatul Ulum (NU) Soreang, Kecamatan Lau, Maros ini, dihadiri delapan kolonel dari Kodam, AGH Sanusi Baco, Wakil Pimpinan Redaksi Tribun Timur, Thamzil Thahir, Kepolisian dan ratusan santri.
Pada kesempatan itu, Hamdan Juhanis menyampaikan bahwa, ia juga menjadi penulis buku yang berjudul Melawan Takdir, Senin (27/11/2017).
"Saya baru baca bukunya (Deradikalisasi Dunia Maya). Baru tiba di Makassar. Saya kesini untuk bertemu dengan AGH Sanusi Baco. Saya ingin memperkenalkan buku saya, melawan takdir," katanya.
Menurutnya, buku tersebut menjadi penghambat untuk berkembangnya seseorang. Sejumlah warga di kampung selalu percaya dengan takdir sehingga tidak mau berusaha.
"Saya ingin melawan persepsi takdir. Banyak orang di kampung bilang, takdir tidak bisa dirubah. Takdir juga ada di tetangga saya," katanya.
Prof Hamdan bahkan mengatakan judul bukunya tersebut dijadikan menjadi sebuah judul film. Dia juga akan menjadi artis ternama.
"Jadi yang mau foto sama saya silahkan sekarang. Kalau sudah jadi artis, saya akan sombong. Saya hanya bercanda, pemainnya bukan saya," katanya.