Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Kisah Perjuangan Seorang Guru di Pedalaman Maros, 'Hadapi Ular, Babi dan Monyet Liar Sudah Biasa'

Setiap hari Nurjannnah, harus berjalan kaki sejauh 15 kilometer untuk sampai di Dusun Bara.

Penulis: Ansar | Editor: Ardy Muchlis
ANSAR/TRIBUN TIMUR
Guru sekolah Dusun Bara, Desa Bontosomba, Kecamatan Tompobulu, Nurjannah saat talkshow di Maros FM dalam rangka Hari Guru Nasional. 

Laporan Wartawan Tribun Timur, Ansar Lempe

TRIBUN TIMUR.COM, MAROS - Dunia pendidikan di Kabupaten Maros, Sulawesi Selatan, ternyata masih membutuhkan perhatian lebih, khususnya untuk daerah pedalaman.

Keterbatasan fasilitas pendidikan serta tenaga pengajar karena akses yang sulit dijangkau, membuat Dusun terpencil jauh tertinggal dibanding perkembangan pendidikan di Kota

Seperti kondisi Dusun Bara, Desa Bontosomba, Kecamatan Tompobulu Kabupaten Maros.

Di Dusun berjarak 45 kilometer dari Maros kota ini, hanya ada satu bangunan sekolah.

Sekolah sekaligus ruangan tersebut dibagi tiga sekat.

Masing-masing ruangan sekat tersebut menampung tiga tingkatan pendidikan mulai Kelompok Bermain, Madrasah Ibtidaiyah (SD) dan Madrasah Tsanawiyah (SMP).

Kondisi paling memprihatinkan yakni, keterbatasan tenaga pengajarnya.

Di sekolah itu hanya satu guru yang aktif dan masih berstatus sukarela. Namanya Nurjannah.

Meski masih berusia 23 tahun, namun Nurjannah berkomitmen dalam mewakafkan diri menjadi guru tanpa gaji bulanan, demi mencerdaskan anak bangsa di Dusun terpencil tersebut.

Setiap hari Nurjannnah, harus berjalan kaki sejauh 15 kilometer untuk sampai di Dusun Bara.

Dia melewati medan yang ekstrim seperti hutan lebat, menyeberangi sungai, serta jalur mendaki dengan jurang terjal di sisi jalannya.

Bertemu atau mendapatkan gangguan dari gerombolan hewan liar di hutan seperti monyet, babi hutan dan ular berbisa, sudah menjadi hal biasa bagi Nurjannah.

"Sering saya dapat hewan liar seperti ular berbisa, babi dan monyet kalau melintas di hutan. Hewan-hewan ini kerap menghalagi saya. Kalau ular, saya ambil kayu dan mengusirnya," katanya, Sabtu (25/11/2017).

Sementara, kalau babi dan monyet, Nurjannah memilih bersembunyi untuk menghindari amukan.

Halaman
12
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved