Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Danyon Zipur 8 Diduga Terima Ini, Pangdam XIV Hasanuddin Marah Besar

Diduga melakukan kerjasama ilegal dengan perusahan pada Proyek Kereta Api, Barru dan Parepare.

Penulis: Darul Amri Lobubun | Editor: Suryana Anas
TRIBUN TIMUR/DARUL AMRI
Mayjen TNI Agus Surya Bakti 

Laporan Wartawan Tribun Timur, Darul Amri Lobubun

TEIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Pangdam XIV Hasanuddin, Mayjen Agus SB marah, setelah tahu Danyon Zipur 8, Letkol Dwi Joko Siswanto melakukan kerjasama ilegal dengan perusahan pada Proyek Kereta Api, Barru dan Parepare.

Kerjasama diduga ilegal itu, dilakukan Danyon Zipur 8 dengan dua perusahaan pemenang pengerjaan Blasting atau pemecahan bukit, yakni PT Dwi Farita Fajar Karisma dan Irian Putra Persada.

Panglima Kodam XIV, Mayjen Agus SB mengaku, dia kaget setelah ada laporan yang menyebutkan Danyon Zipur terlibat dalam proyek Blasting atau peledakan bukit sebanyak kurang lebih 700 meter.

"Laporan itu sejak diresmikan lokomotif kereta api beberapa waktu lalu di barru, disitu saya kaget, kok ada prajurit punya wewenang diluar dari saya," kata Agus di Makodam XIV, Selasa (21/11/2017).

Lanjut Agus SB, akhirnya dia telusurin laporan soal adanya Blasting disetujui oleh Danyon Zipur.

Ternyata memang laporan itu ada kesalahan prosedur, karena tidak ada perintah dari atasan.

"Akhirnya sekarang danyon zipur dan beberapa anggota sudah ditahan di markas Pomdam Hasanuddin, untuk dilakukan pemeriksaan dan proses hukum yang berlaku" lanjut Agus SB.

Diketahui, Pimpro proyek percepatan pembangunan Rel Kereta Api Barru-Parepare, Henrik mendatangi Komandan Zipur, wakili dua perusahaan pemenang untuk pengerjaan Blasting, peledakan gunung.

Informasi dihimpun, pendekatan itu dilakukan karena dinilai Yon Zipur bisa mengerjakan dengan cepat dan lebih murah. Usai sepakat, masuklah dana ke rekening Danyon Zipur, senilai Rp 10 milyar.

Mayjen Agus SB menjelaskan, hal ini dilakukan diluar dari perintah atasannya Danyon Zipur.

Maka disebut sebagai kerjasama yang salah, makanya Danyon Zipur saat ini masih ditahan, Pomdam.

"Saya katakan itu pelanggaran, karena apa yang dilakukan dan tidak dilakukan, panglima harus tahu. Dia melakukan itu kerjasama diluar ketentuan, itu sudah pasti kesalahan fatal," jelas Agus SB.

Apalagi, lanjut Agus bahwa pengerjaan ini, Danyon Zipur mengerahkan prajurit untuk bekerja.

Tentunya ini kesalahan besar dan fatal. Dari itu, tim Pomdam langsung menahan yang bersangkutan.

Permintaan Blasting untuk pengerjaan peledakan gunung, diketahui memakai bahan peledak diduga milik Yon Zipur.

Tapi, nelakangan diketahui peledak itu didatangkan perusahaan, PT Maleo.

"Tentu ini diluar prosedur, soal bahan peledaknya ini juga siapa punya. Karena jika itu pengerahan anggota yon zipur akan siap apalagi init program pemprov sulsel dan kebanggan rakyat," ujarnya.

Karena menurut Agus, boleh saja jika prajurit TNI untuk diminta meledakan, karena ada keqenangannya dan perlu dibahas dan ada persetujuan atasan. Tapi kasus ini dinilai keluar prosedur.

"Jadi nanti kita lihat dari kesalahan prosedurnya, apakah ada perbuatan pidana disana. Karena TNI juga ada aturannya dan itu melalui kewenangan atasan," tambah Mayjen Agus SB.

Brigjen Budi Resmi Jabat Kasdam

Ada yang dimarahi, adapula yang dapat promosi.

Itulah karier.

Brigjen TNI Budi Sulistijono resmi jabat sebagai Kasdam XIV Hasanuddin, usai ikuti Serah Terima Jabatan (Sertijab) di Makodam XIV, Selasa (21/11/2017).

Sertijab yang dipimpin langsung Pangdam XIV Hasanuddin, Mayjen TNI Agus Surya Bakti dilaksanakan di ruang Kehormatan Kodam XIV Hasanuddin.

Pangdam XIV Hasanuddin, Mayjen TNI Agus Surya Bakti salam komando dengan mantan Kasdam XIV Brigjen Supartodi dan Budi Sulistijono sebagai Kasdam baru, Selasa (21/11/2017).
Pangdam XIV Hasanuddin, Mayjen TNI Agus Surya Bakti salam komando dengan mantan Kasdam XIV Brigjen Supartodi dan Budi Sulistijono sebagai Kasdam baru, Selasa (21/11/2017). (DARUL/TRIBUN TIMUR)

Diikuti mantan Kasdam XIV Brigjen Supartodi yang langsung menyerahkan jabatan, dan menyambut secara resmi Budi Sulistijono sebagai Kasdam baru.

Mayjen Agus SB dalam sambutannya, mengatakan acara Korps Raport seperti ini pada hakekatnya bukan satu tuntutan, tetapi sudah menjadi kebutuhan sebuah organisasi dalam mendorong semangat.

Semangat untuk satu pembaharuan dan penyegaran pemikiran yang selanjutnya, diproyeksikan untuk tingkatkan kinerja satuan guna keberhasilan tugas pokok.

"Ini juga bagian pembinaan personel diarahkan mengembangkan kemampuan yang bersangkutan, khusus leadership dan manajerial dan profesionalisme dari keprajuritan," kata Mayjen Agus SB.

Lanjut Agus, dengan landasan itulah dia selalu berharap agat kiranya pergantian pejabat di Kodam Hasanuddin, dapat memberikan kontribusi yang lebih baik.

"Selaku pribadi dan atas nama Komando saya menyampaikan terima kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada Brigjen Supartodi," jelas Agus.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved