Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

NH Aziz

Mukhtar Tompo Beberkan Alasan NH-Aziz Didukung Partai Hanura

Menurutnya, perpaduan dua figur ini merupakan paket sempurna dalam menata Sulsel lebih baik ke depannya.

Penulis: Abdul Azis | Editor: Ardy Muchlis
Handover
Ketua DPP Hanura, Mukhtar Tompo bersama calon Gubernur Sulsel Nurdin Abdullah 

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR-- Partai Hanura resmi mengarahkan dukungannya kepada pasangan bakal calon Gubernur-bakal calon Wakil Gubernur Sulsel, Nurdin Halid-Abdul Aziz Qahhar Mudzakkar (NH-Aziz).

Ketua DPP Hanura, Mukhtar Tompo membeberkan sejumlah alasan partai besutan Oesman Sapta Odang ini mengarahkan dukungannya kepada pasangan nasionalis-religius.

Menurutnya, perpaduan dua figur ini merupakan paket sempurna dalam menata Sulsel lebih baik ke depannya.

Pria asal Jeneponto ini berujar, pengalaman kepemimpinan NH telah teruji di level internasional namun tetap bersedia kembali mengabdi di asal daerahnya.

"Beliau berangkat dari bawah sehingga memahami betul persoalan masyarakat kecil. Jatuh bangun pernah ia rasakan, jadi mental kepemimpinannya telah teruji oleh zaman," ujarnya saat dihubungi Sabtu (18/11).

Karena kepeduliannya terhadap Sulsel, Ketua Harian DPP Golkar ini pun menolak tegas tawaran jabatan nasional, termasuk tawaran menjadi menteri.

Hal tersebut, kata Mukhtar Tompo, mencerminkan komitmen NH bukanlah untuk mengejar kekuasaan, tetapi murni pengabdian semata.

Kemudian, Legislator DPR ini juga menyebut, Aziz Qahhar sebagai pasangan NH merupakan figur teladan di Sulsel. Aziz Qahhar disebut konsisten dalam melakukan pembinaan umat demi penciptaan generasi unggul yang berakhlakul karimah.

"Meski sudah jadi tokoh nasional, anggota DPD beberapa periode, citra beliau sebagai tokoh umat tak kunjung luntur. Justru posisi beliau di DPD dimaksimalkan untuk pengembangan pendidikan dan dakwah," terangnya.

Ia pun meyakini, Aziz Qahhar dapat mengemban amanah dengan penuh tanggung jawab demi kemaslahatan masyarakat Sulsel.

"Perjuangan politiknya adalah sikap konsistensi dalam menciptakan pemerintahan yang bersih dan berwibawa, baik di mata manusia dan juga baik menurut agama," tandasnya.(*)

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved