Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Maccera Manurung di Desa Pasang Enrekang, Ritual Musim Tanam dan Panen Raya

Maccera atau penyucian bisa diartikan menyembelih binatang untuk dipersembahkan bagi penguasa alam semesta.

Penulis: Muh. Asiz Albar | Editor: Mahyuddin
muh asiz albar/tribunenrekang.com
Masyarakat Desa Pasang, Kecamatan Maiwa, Kabupaten Enrekang menggelar pesta adat Maccera Manurung. 

Benda-benda tersebut merupakan sudah berusia ratusan tahun dan tak pernah dicuci menggunakan air.

Benda Manurung tersebut disimpan di tempat khususnya di atas salah satu gunung, kemudian baru diambil saat akan dimulainya prosesi ritual Maccera Manurung.

Sebelum dimulainya prosesi Maccera Manurung, juga harus dilakukan beberapa rangkaian acara seperti Maddoa', Mappadendang dan tudang sipulung antar pemangku adat.

Serta pemotongan hewan berupa kerbau dengan syarat harus dua ekor, yang terdiri dari satu jantan dan satu betina.

Saat ritual Maccera Manurung di Desa Pasang dimulai seluruh pemangku adat dan kepala desa masuk ke dalam ambu' (tenda). Mereka duduk menegelilingi Manurung (pusaka).

Ritual dimulai dengan pembacaan ayat suci Alquran oleh tokoh masyarakat setempat.

Selanjutnya ritual inti yaitu Massajo (pembacaan pesan moral).

Massajo dilakukan oleh para pemangku adat yang mengenakan sarung dengan cara memegang la'bo (parang) untuk diayun-ayunkan sambil membaca sajo' (pesan moral kepada masyarakat adat) di depan 'Manurung'.

Sajo' yang disampaikan itu adalah merupakan pesan dari para Manurung kepada para pemangku adat.

Baca: Hadiri Pesta Adat Maccera Manurung di Desa Pasang, Ini Pesan Bupati Enrekang

Dalam ritual itu ada tiga pemangku adat yang didaulat membacakan sajo' kepada masyarakat.

Setelah ritual massajo', maka dilanjutkan dengan membaca doa yang dipimpin oleh petua adat bersama seluruh masyarkat adat.

Ritual pesta adat Maccera Manurung dinyatakan berakhir usai dilakukan pembagian Sokko' (makanan tradisional) dan daging kerbau menggunakan daun enau kepada seluruh masyarakat yang hadir.

"Jadi inti sebenarnya dari ritual ini adalah penyampaian pesan-pesan moral dari Tomanurung kepada masyarakat;" kata Parissang kepada TribunEnrekang.com, Sabtu (18/11/2017).

Ia menjelaskan, salah satu pesan yang disampaikan oleh manurung pada Maccera Manurung tersebut adalah Malilu sipakaianga.

Halaman 2 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved