Gas Elpiji 3 Kg Langka, Pertamina: Banyak Warga Mampu yang Ikut Pakai, Bahkan untuk Usaha
Hanya saja, pasokan terganggu akibat banyaknya masyarakat yang menggunakan gas elpiji 3 kg tidak pada peruntukannya.
Penulis: Fahrizal Syam | Editor: Anita Kusuma Wardana
Laporan Wartawan Tribun Timur, Fahrizal Syam
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Kelangkaan gas elpiji 3 kg terjadi di sejumlah daerah di Sulawesi Selatan. Masyarakat mulai kesulitan mendapatkan tabung gas di agen atau pangkalan gas.
Pertamina melalui Pjs Area Manager Communication & Relations Sulawesi Kristanti Gondokusumo mengatakan pasokan tabung LPG dari Pertamina masih normal seperti biasanya.
Hanya saja, pasokan terganggu akibat banyaknya masyarakat yang menggunakan gas elpiji 3 kg tidak pada peruntukannya.
"Tujuan elpiji 3 kg itu kan untuk memasak bagi masyarakat kalangan kurang mampu. Tapi kenyataannya banyak yang berubah fungsi, ada yang pakai usaha restoran bahkan hingga laundry," kata Kristanti pada pertemuan dengan Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kota Makassar, di Kantor Disperindag Makassar, Jl Rappocini Raya, Rabu (15/11/2017).
Bahkan menurutnya, ada juga masyarakat yang memakai gas 3 kg untuk bahan bakar sepeda motor.
"Harusnya itu tak bisa dipakai seperti itu. Gas elpiji 3 kg ini untuk masak, bukan untuk usaha lain, tujuannya ini salah," kata dia.
Tak hanya itu, di daerah pedesaan, masyarakat juga terkadang memakai gas untuk tenaga pompa air di persawahan.
"Banyak juga yang menggunakan elpiji 3 kilo untuk peternakan, dipakai untuk menghangatkan ternak," pungkasnya.
"Ini semua yang tidak diperhitungkan oleh pemerintah. Pertamina telah menyalurkan ada apanya sesuai aturan setiap harinya, namun masyarakat ada yang menyalahi aturan itu," pungkasnya. (*)