Operasi Zebra 2017
Operasi Zebra 2017, Pelanggar Dominasi Pegawai Hingga Pelajar
Angka pelanggaran untuk anatomi usia untuk tahun ini, naik. Trennya rata-rata 16,936 persen, atau naik sampai angka 1058.
Penulis: Darul Amri Lobubun | Editor: Suryana Anas
Laporan Wartawan Tribun Timur, Darul Amri Lobubun
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Pihak Ditlantas Polda Sulsel mencatat, pelaku pelanggaran selama Operasi Zebra 2017, didominasi oleh Pegawai dan Pelajar.
Tercatat, dalam tujuh hari dilakukannya Operasi Zebra 2017 ini. Polisi mencatat, 3665 pelanggar Pegawai Swasta, dan 1837 pelanggar pelajar dan mahasiswa.
"Ini naik, rata-rata 12 sampai 23 persen, jika dibandingkan dengan 2016," kata Kasubdit OPS Ditlantas Polda Sulsel, AKBP Suratmin, Rabu (8/11/2017).
Setelah pegawai Swasta dan Pelajar, baru diikuti oleh pengemudi umum 780, pengemudi lain-lain 639, pegawai sipil 488, pengemudi TNI 5 dan Polisi nihil.
Untuk usia, didominasi umur 21 sampai 25, ada 1562 orang, 16 sampai 20, ada 1477 orang, 31 sampai 35, ada 1051, dan juga umur 36 sampai 40, ada 654 orang.
AKBP Suratmin menyebutkan, angka pelanggaran untuk anatomi usia untuk tahun ini, naik. Trennya rata-rata 16,936 persen, atau naik sampai angka 1058.
"Jadi ada kenaikan sekitar 16 persen lebih, perbandingan jika 2016 ada 6247 orang, maka tahun ini ada 7305 orang, ini anatomi umur pelaku" jelas Suratmin.
Untuk anatomi umur korban, Suratmin sebutkan, umur 16 sampai 20 tahun ada 17 orang jadi korban, 26 sampai 30, ada 10 orang. Sisanya 5 sampai 6 orang.
"Untuk anatomi umur korban ini, terjadi penurunan 22 persen, dari 69 korban. Kita harap bisa menekan angka, hingga operasi ini berlahir," tambah Suratmin.
Tercatat selama sepekan dilakukan Operasi Zebra 2017, Ditpantas Polda Sulsel dan 24 jajaran Polda Sulsel, telah menangani 7951 kasus di Sulsel.
Itu terbagi, diantaranya pelanggaran penilangan ada 7035 kasus, sedangkan pelanggaran peneguran, 646 kasus. (dal)