Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Lucu, Begini Jadinya ketika Presiden Jokowi Tak Sanggup Gendong Kahiyang

Pada prosesi ini Presiden Jokowi menggendong Kahiyang Ayu yang memiliki makna beban tanggungjawab orangtua akan beralih ke anak mantu.

Editor: Sakinah Sudin
Tribunnews.com/ Instagram@ahok_kami
Presiden Jokowi saat melakukan prosesi siraman kepada anaknya Kahiyang Ayu dan Gibran Rakabuming 

Prosesi ada maknanya karena sebagai simbol doa orangtua kepada calon mempelai pengantin.

“Kemudian mencampur air siraman dari tujuh mata air yang berbeda,” ungkap Widarsi Suranto, pemandu acara siraman dan midodareni pernikahan Kahiyang Ayu dan Boby Nasution, kepada wartawan di Gedung Graha Saba Buana Solo, Rabu (1/11/2017) siang.

Untuk siraman tersebut, keluarga Presiden Jokowi mengambil air dari tujuh sumber mata air yang berbeda lokasi.

Tujuh sumber air itu berasal dari Keraton Surakarta, Masjid Agung Solo, Masjid Mangkunegaran, Masjid Laweyan, Rumah Pribadi di Sumber-Solo, Istana Negara, dan Istana Bogor.

Prosesi berikutnya adalah sungkeman dari mempelai perempuan kepada orangtua, eyang, dan sesepuh putri yang akan menyirami saat siraman.

Siraman merupakan prosesi yang dimaknai membersihkan jiwa dan raga. (*)

Berita ini sudah ditayangkan di Tribunnews.com dengan judul Lucu, Jokowi Tak Sanggup Gendong Kahiyang Hingga Jualan Dawet

Halaman 2 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved