Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Lucu, Begini Jadinya ketika Presiden Jokowi Tak Sanggup Gendong Kahiyang

Pada prosesi ini Presiden Jokowi menggendong Kahiyang Ayu yang memiliki makna beban tanggungjawab orangtua akan beralih ke anak mantu.

Editor: Sakinah Sudin
Tribunnews.com/ Instagram@ahok_kami
Presiden Jokowi saat melakukan prosesi siraman kepada anaknya Kahiyang Ayu dan Gibran Rakabuming 

TRIBUN-TIMUR.COM - Pernikahan Putri Presiden Joko Widodo (Jokowi) Kahiyang Ayu dengan Bobby Nasution berlangsung hari ini, Rabu (8/11/2017).

Sebelum melangsungkan akad nikah, putri Presiden Joko Widodo (Jokowi) Kahiyang Ayu menjalani prosesi siraman dan malam midodareni pada Selasa (7/11/2017).

Dalam prosesi siraman tersebut terdapat beberapa hal yang harus dilakukan. Termasuk di dalamnya prosesi menggendong Kahiyang Ayu.

Pada prosesi ini Presiden Jokowi menggendong Kahiyang Ayu yang memiliki makna beban tanggungjawab orangtua akan beralih ke anak mantu.

Momen ramai dan lucu sempat terjadi kala Jokowi harus menggendong Kahiyang.

Terlihat Jokowi tidak sanggup menggendong putrinya.

Mereka tampak berjalan, baik Jokowi maupun Kahiyang hanya bisa tertawa.

Berbeda halnya dengan saat prosesi siraman Gibran Rakabuming pada pernikahan anaknya sebelumnya.

Jokowi seperti yang terlihat dalam foto masih sanggup menggendong putra sulungnya, mengingat bobot tubuh anaknya itu masih bisa ditopang oleh Jokowi.

Presiden Jokowi sendiri melakukan tradisi adang kapisan dengan memakai busana lurik bludru.

Foto Jokowi di depan tungku bikin netizen terharu.

Jokowi yang sudah menjadi Presiden namun masih mau menjalani berbagai macam prosesi menunjukkan sikapnya yang sangat kebapakan.

Selain itu, Jokowi dan Iriana pun menjalankan prosesi adat berjualan dawet dimana para tamu dan keluarga membeli dawet tersebut menggunakan kereweng.

Setelah itu, Jokowi berganti pakaian nyamping dengan corak cakar ayam untuk menjalani prosesi pasang bleketepe dan tuwuhan.

Tahapan prosesi adat ini sebelumnya pernah disampaikan pemandu acara siraman dan midodareni.

Prosesi ada maknanya karena sebagai simbol doa orangtua kepada calon mempelai pengantin.

“Kemudian mencampur air siraman dari tujuh mata air yang berbeda,” ungkap Widarsi Suranto, pemandu acara siraman dan midodareni pernikahan Kahiyang Ayu dan Boby Nasution, kepada wartawan di Gedung Graha Saba Buana Solo, Rabu (1/11/2017) siang.

Untuk siraman tersebut, keluarga Presiden Jokowi mengambil air dari tujuh sumber mata air yang berbeda lokasi.

Tujuh sumber air itu berasal dari Keraton Surakarta, Masjid Agung Solo, Masjid Mangkunegaran, Masjid Laweyan, Rumah Pribadi di Sumber-Solo, Istana Negara, dan Istana Bogor.

Prosesi berikutnya adalah sungkeman dari mempelai perempuan kepada orangtua, eyang, dan sesepuh putri yang akan menyirami saat siraman.

Siraman merupakan prosesi yang dimaknai membersihkan jiwa dan raga. (*)

Berita ini sudah ditayangkan di Tribunnews.com dengan judul Lucu, Jokowi Tak Sanggup Gendong Kahiyang Hingga Jualan Dawet

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved