'Emak-emak Jaman Now' Butuh Piknik, Alumni Smanli 93 Makassar Reuni di Bali
Acara reunian dipusatkan di Novotel Bali Nusa Dua, yang juga tempat mereka menginap selama acara berlangsung.
"Piknik bersama teman SMA terasa sangat spesial. Tidak ada jarak meski dalam hal profesi kini kami berbeda-beda," kata Hasrawati, seorang peserta.
Di sela-sela acara,selalu dipenuhi dengan gelak tawa.





Mereka bercanda layaknya masih masa SMA. Panggilan dan sapaan juga masih sama seperti ketika masih sekolah dulu.
Ada yang tetap dipangil Krinyol, karena rambutnya dulu keriting meski sekarang sudah berhijab.
Ada juga yang tetap dipanggil Boy, karena dulu sangat tomboy, dan panggilan akrab lainnya.
Angkatan 93 ini, dihuni beragam profesi.
Ada yang dokter umum, notaris, pengusaha, dokter gigi, PNS, dan lainnya.
Soal biaya, mereka tidak terlalu repot.





Ada yang menyumbang bus, hotel, dan konsumsinya.
Untuk tahun ini, akomodasi berupa resort bintang empat difasilitasi oleh St Raodah yang berdomisi di Palu.
Oda, panggilan akrabnya, salah seorang member fasilitas mewah area pariwisata yang banyak digemari turis-turis Eropa dan Amerika yang datang mencari ketenangan di Bali.
Karakter turis dari Eropa-Amerika dan Australia memang sedikit berbeda.
Turis asal Australia cenderung menyukai tinggal di sekitar Kuta yang jika malam terbilang bersik karena banyaknya tempat hiburan malam, kafe, dan restoran yang nyaris buka hingga pagi.
Salah seorang peserta, Nidya Harun, mengaku sangat enjoy jika jalan bersama teman-teman SMA.
"Sejak direncanakan hingga pulang, bawaannya senang terus. Jadi kita sudah happy beberapa bulan sebelum berangkat hingga beberapa bulan setelah pulang. Emak-emak kan memang butuh piknik," kata Nidya yang sehari-harinya adalah seorang notaris di Makassar.



