Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Begini Cara Danny Pomanto Hilangkan Konflik Kepentingan di RSUD Makassar

RSUD Kota Makassar atau dikenal masyarakat dengan RS Daya pernah diselimuti konflik kepentingan yang cukup parah.

Penulis: Fahrizal Syam | Editor: Anita Kusuma Wardana
FAHRIZAL SYAM
Anti Corruption Commitee (ACC) Sulawesi bersama Transparency International Indonesia (TII) menindaklanjuti need assesment PPKK di RSUD Kota Makassar, Jumat (3/11/2017). 

Laporan Wartawan Tribun Timur, Fahrizal Syam

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Anti Corruption Commitee (ACC) Sulawesi bersama Transparency International Indonesia (TII) menindaklanjuti need assesment PPKK di RSUD Kota Makassar, Jumat (3/11/2017).

Need Assesment ini bertujuan untuk mendorong RSUD Kota Makassar sebagai percontohan pencegahan dan pengendalian konflik kepentingan di sektor kesehatan.

Wali Kota Makassar, Moh Ramdhan Pomanto menyebut RSUD Kota Makassar atau dikenal masyarakat dengan RS Daya pernah diselimuti konflik kepentingan yang cukup parah.

Danny menganalogikan penyelesaian konflik kepentingan di RSUD Makassar seperti sebuah upaya mencabut tulang atau duri dalam daging.

"Sejarah rumah sakit ini penuh konflik kepentingan. Luar biasa konflik di sana. Ibaratnya daging, kita sekarang ramai-ramai mencabut tulangnya, dan Alhamdulillah sudah banyak yang tercabut, walaupun mungkin masih ada beberapa tulang di sana," kata Danny.

Upaya yang dilakukan Pemkot Makassar bersama ACC Sulawesi dan TII menurut Danny telah memberi efek signigikan terhadap perubahan RSUD Makassar dalam satu tahun terakhir.

"Ini adalah laboratorium perubahan yang sangat menarik dari sebuah RS. Dari kategori C kemudian melalui asistensi bantuan ACC dan TI, dalam kurun kurang satu tahun terjadi perubahan besar dari bintang dua ke bintang empat, dan sebentar lagi bintang lima," kata dia.

"Dari rapor merah Kemenpan RB, menjadi RS yang sudah kategori A. Ini sebuah perjuangan, bagaimana melayani juga memperbaiki segala fasilitas. Saya berterima kasih ke TI dan ACC, bersama KPK yang konsen untuk ini," tambahnya.

Menurut Danny, ada dua hal yang dilakukan untuk menjadikan RSUD Makassar menjadi RS bebas konflik kepentingan dan menjadi percontohan hingga tingkat internasional.

"Ada dua hal, pertama realitanya apa yang ada dulu kita maksimalkan. Kedua kita siapkan betul rumah sakit yang bagus, artinya setelah sembuh dari sakitnya RS ini, kita siapkan sesuatu yang lebih bagus lagi," ungkapnya.

"Tantangan tidak berhenti setelah RS ini dibenahi, ada kendala lain yang harus diperbaiki seperti RS tinggi sekali, persyaratan RS tak boleh terlalu tinggi, tapi mau diapa memang seperi itu kenyataannya. Inilah akibat konflik interest yang membangun ini, dia tak peduli standar yang penting proyek," pungkas Wali Kota dengan slogan Dua Kali Tambah Baik ini. (*)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved