Trauma Berat, P2TP2A Dampingi Siswi SMP Korban Pencabulan di Walenrang
Pendampingan P2TP2A akan terus berjalan hingga kasus pencabulan ini tuntas di pengadilan.
Penulis: Desy Arsyad | Editor: Hasriyani Latif
Laporan Wartawan TribunLuwu.com, Desy Arsyad
TRIBUNLUWU.COM, WALENRANG - Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Anak Kabupaten Luwu, kini mendampingi siswi SMP korban pencabulan di Kelurahan Bulo, Kecamatan Walenrang, Kabupaten Luwu, Sulawesi Selatan (Sulsel).
Kepala Seksi Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak (P2TP2A) Dinas Pemberdayaan, Nursamsi mengaku, telah mengunjungi korban yang kini dalam kondisi trauma berat.
"Korban memang butuh pendampingan dan pemeriksaan lebih internal karena sepertinya ada gangguan psikologis," ujarnya, Rabu (25/10/2017).
Baca: Ini Ancaman Hukuman Pelaku Pemerkosaan Siswi SMP di Walenrang Luwu
Menurutnya, gangguan psikologis karena korban memang ada keterbelakangan mental.
"Saya dari tes korban, dia tidak bisa membaca tapi bisa menulis. Tapi dia mengingat semua kejadian-kejadian yang sudah terjadi. Dia menghafal betul siapa pelaku utamanya dan berapa jumlahnya," lanjutnya.
Pendampingan P2TP2A akan terus berjalan hingga kasus pencabulan ini tuntas di pengadilan.
Baca: Polisi Buru Mantan Pacar Siswi Kelas 1 SMP yang Jadi Korban Pemerkosaan di Walenrang Luwu
"Kita akan terus berada di pihak korban, kita akan dampingi terus sampai ke pengadilan. Tidak hanya sampai disitu, pascakasus pun kita akan tetap follow up si korban," katanya.
Sekadar informasi, dari sekitar 21 orang pelaku pencabulan, 14 di antaranya sudah diamankan di tahanan Mapolres Luwu. Sementara tujuh lainnya masih dalam Daftar Pencarian Orang (DPO), termasuk mantan pacar korban.(*)
