Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Selain Dilarang Menari, Ini Penyebab Siswi SMAN 3 Luwu Utara Nekat Bunuh Diri

Kapolsek Baebunta, Iptu Budi Amin menduga salah satu penyebab Fatimah bunuh diri karena tidak terima

Penulis: Chalik Mawardi | Editor: Imam Wahyudi
Fatimah 

Laporan Wartawan TribunLutra.com, Chalik Mawardi

TRIBUNLUTRA.COM, BAEBUNTA - Polisi merilis sejumlah dugaan penyebab siswa SMAN 3 Kabupaten Luwu Utara, Fatimah (16), nekat mengakhiri hidupnya dengan meminum racun rumput.

Kapolsek Baebunta, Iptu Budi Amin menduga salah satu penyebab Fatimah bunuh diri karena tidak terima ponselnya disita oleh saudaranya.

"Itu berdasarkan pengakuan masyarakat setempat ke kami," jelas Budi, ketika dikonfirmsi TribunLutra.com, Senin (23/10/2017).

Fatimah juga diduga tengah galau ditinggal mati pacarnya.

"Informasi dari masyarakat bahwa beberapa hari yang lalu korban mengalami kecelakaan bersama pacarnya di daerah Masamba dan pacarnya meninggal dunia," terang Budi.

Sejak kejadian itu, Fatimah dilarang keluarganya keluar rumah terutama pada malam hari, bahkan korban sudah tidak pergi lagi ke sekolah.

"Kalau saudarnya mengaku tidak tahu penyebab sehingga adiknya bunuh diri," katanya.

Fatimah menghembuskan nafas terakhir di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Andi Djemma, Luwu Utara, Minggu (22/10/2017) sekitar pukul 15.00 Wita.

Warga Dusun Petaiyan, Desa Kariango, Kecamatan Baebunta, Luwu Utara, Sulawesi Selatan, dirawat di RS tersebut sejak Jumat (20/10/2017) usai meminum racun rumput.

Sebelum dilarikan ke RS, siswi SMAN 3 Luwu Utara itu meminum racun rumput di rumah kakaknya, Elisabet Ina Murgawati di Dusun Laelae, Desa Marannu, Kecamatan Baebunta.

"Almarhum sudah dimakamkan tadi siang sekitar pukul 11.30 Wita di desanya," ujar Budi.

Informasi yang diterima TribunLutra.com dari teman dekatnya, Fatimah nekat bunuh diri karena kerap dilarang keluarganya keluyuran dan mengikuti Tarian Dero di malam pesta pernikahan.

"Dia suka pergi Dero kalau malam, tapi dilarang oleh keluarga, mungkin gara-gara itu dia bunuh diri," ungkap teman dekat Fatimah.

Dero adalah sebuah tarian tradisional yang dilakukan lebih dari satu orang yang melambangkan suka cita atau kebahagiaan serta ungkapan rasa syukur kepada Tuhan.

Di Luwu Utara, Dero biasanya digelar pada malam pesta pernikahan, peserta Dero selalu didominasi remaja belasan tahun yang datang secara berkelompok.

Sumber: Tribun Timur
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved