Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Hari ke-13 Pengabdi Setan Tembus 2 Juta Penonton, Film Horor Pertama Nominasi Film Terbaik FFI

Film Pengabdi Setan juga menyabet 13 nominasi di ajang Festival Film Indonesia (FFI) atau yang juga dikenal dengan nama Piala Citra.

Editor: Anita Kusuma Wardana
HANDOVER
Pengabdi Setan 

Di hari ke-13 penayangannya, film Pengabdi Setan sudah menembus 2.051.477 penonton.

Pengabdi Setan merupakan hasil garapan ulang dari film berjudul sama yang disutradarai oleh Sisworo Gautama Putra dan dirilis pada 1980.

Kisahnya bercerita tentang sebuah keluarga yang mendapatkan teror pasca kematian ibunya

Hal tersebut diumumkan sang sutradara Joko Anwar melalui akun instagramnya @jokoanwar.

"Woohoooo!! Tak habis-habisnya bersyukur. You guys rock!! Thank you, temen-temen yang udah nonton bahkan lebih dari dua kali!,"tulisnya

Di postingan sebelumnya, sutradara A Copy of Mind tersebut juga menyampaikan terima kasihnya kepada penonton.

"YEAAAHH!!! 2 JUTA PENONTON!! Terima kasih, teman-teman! Tanpa dukungan dan bantuan kalian Pengabdi Setan tidak akan sampai di sini. Salam,"tulisnya.

Film Pengabdi Setan juga menyabet 13 nominasi di ajang Festival Film Indonesia (FFI) atau yang juga dikenal dengan nama Piala Citra.

Dari 13 nominasi, film ini juga masuk nominasi film terbaik bersaing dengan empat film lainnya, yakni Cek Toko Sebelah, Kartini, Night Bus, dan Posesif.

Dibintangi Tara Basro, Pengabdi Setan pun menjadi film horor Indonesia pertama yang masuk dalam kategori tersebut.

"Alhamdulilah untuk pertama kalinya film horor di Indonesia mendapat nominasi film terbaik. Sepanjang sejarah, baru Pengabdi Setan, ya. Berarti apresiasi untuk itu sudah ada kan, bahwa film horor sudah kembali ke tempat terhormat,"kata Joko dikutip dari Kompas.com

Joko pun tidak pernah menyangka film garapannya bisa mendapat 13 nominasi pada ajang FFI 2017.

"Kami tidak ada perkiraan. Kami bikin sebaik baiknya aja. Ya alhamdulillah," kata Joko.

Joko Anwar mengatakan, membuat remake film Pengabdi Setan bukan sekadar menakut-nakuti. Joko ingin mencipta rasa tegang yang bisa membuat adrenalin penonton mengalir deras seperti ketika naik rollercoaster.

Joko lebih memilih menguatkan unsur skenario dan karakter yang selama ini kerap dilupakan sineas dalam membuat film-film horor. Joko seolah membuat penonton dapat terfokus terhadap karakter yang berada dalam situasi tersebut.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved