PSM Makassar
PSM U-19 Raih Kemenangan Perdana, Namun Masih Banyak Kekurangan
Menumbangkan Persiba Balikpapan U-19 dengan skor 3-0 di Stadion Mattoanging, Makassar
Penulis: Ilham Mulyawan | Editor: Suryana Anas
Laporan Wartawan Tribun Timur, Ilham Mulyawan
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - PSM Makassar U-19 berhasil meraih kemenangan perdana mereka di babak penyisihan grup 3 kompetisi Liga 1 U-19, usai menumbangkan Persiba Balikpapan U-19 dengan skor 3-0 di Stadion Mattoanging, Rabu (4/10/2017) sore tadi.
Gol kemenangan dicetak oleh Aji Kurniawan, Fauzan dan Rizky Eka Pratama.
Kemenangan perdana, karena sejak menjalani laga putaran pertama hingga kedua, dengan total delapan kali bermain, Christian Viola dan kawan-kawan membukukan lima kali kalah, dua kali imbang dan sekali menang.
Dengan catatan tersebut, mereka sudah dipastikan tidak lolos ke babak selanjutnya, karena berada di posisi buncit grup 3 dengan lima poin, terlebih tinggal menyisakan satu laga lagi yakni melawan Borneo FC U-19 di Stadion Mattoanging, 9 Oktober mendatang.
Pelatih PSM U-19, Imran Amirullah menuturkan pihaknya hanya menerka kalau para pemain bermain lepas dan memenangkan pertandingan karena sudah tak punya beban lagi, bisa saja jadi alasan.
"Tapi saya sudah sampaikan ke mereka. Harus ada progress (kemajuan). Ada peningkaataan dari putaran pertama ke putaran kedua,"ujarnya usai laga.
Tampil konsisten dan bekerjasama. Meski begitu ia menilai masih banyak kekurangan terjadi, utamanya di babak kedua. "Terlalu bermain individual dan over confidence (terlalu percaya diri)," sambungnya.
Kapten tim, Christian Viola tak menampik, kemenangan atas Persiba U-19 menjadi penampilan terbaik mereka selama ini. Pelatih tim senior PSM Makassar, Robert Rene Alberts ikut menyaksikan pertandingan. Nampak ia duduk di area tribun VIP utama ditemani Pelatih kiper, Herman Kadiaman.
Namun ia enggan berkomentar soal hasil kedua kesebelasan. Usai pertaandingan, ia berlalu meninggalkan stadion.
Terpisah, pelatih Persiba U-19, Arifin mengatakan instruksi agar menekan pemain PSM tidak berjalan baik. Pemainnya tampil dibawah performa terbaik, mudah terpancing emosi dan ujung-ujungnya satu pemain kena kartu merah. (*)