Polemik Pasar Sentral Makassar Berlanjut, Pedagang Ogah Pindah ke Gedung Baru
Memilih berjualan di lapak berdinding kayu, beralaskan aspal ini karena kios para pedagang ini sudah hangus dan tak layak pakai.
Penulis: Saldy Irawan | Editor: Suryana Anas
Laporan wartawan Tribun Timur, Saldy
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Pembangunan New Makassar Mall atau Pasar Sentral rupanya bukan solusi bagi para pedagang untuk mengais rezeki.
Pasca kebakaran Mei 2014 silam, para pedagang yang menjadi korban 'Si Jago Merah' terpaksa membuka lapak jualan di luar area gedung Pasar Sentral.
Para pedagang yang memilih berjualan di lapak berdinding kayu, beralaskan aspal ini karena kios para pedagang ini sudah hangus dan tak layak pakai.
Bahkan baru-baru ini, gedung tua itu rubuh, untungnya saat peristiwa itu para pedagang sudah kembali ke rumahnya sehingga tidak memakan korban.
Korban yang ada hanya kerugian materil bagi para pedagang.
Pantauan tribun-timur.com, Senin (2/10/2017) para pedagang masih saja berjualan di atas bahu jalan.
Meski telah di bangun gedung baru, mereka (pedagang) sebagian besar masih memilih berjualan di luar.
Alam salah satu penjual gorden Pasar Sentral memilih bertahan berjualan di bahu jalan Jl Cokroaminoto.
Alasan sehingga ia tidak masuk ke gedung baru untuk berjualan, karena belum ada kesepkatan antara pengelola New Makassar Mall dengan pedagang.
"Masih simpang siur ini harga, tidak ada kejelasan. Harga yang mereka berikan juga mahal sekali, "ujarnya.
Menurut Alam, kesanggupan para pedagang itu hanya Rp 25 juta permeter, sedangkan pengelola New Makassar Mall meminta Rp 60 juta permeter.
Sementara itu, H Makmur juga pedagang Pasar Sentral hanya menagih janji Walikota Makassar Danny Pomanto untuk mewujudkan janjinya untuk menhhadirkan solusi atas polemik ini, tapi sampai saat ini belum ada juga hasil.
Ia mengatakan, ketidak tegasnya pemerintah kota membuat pedagang yang sudah menempati kios di Makassar Mall mengalami kerugian.
H Makmur saat ini kembali berjualan di lapak atau di bahu jalan, padahal ia sudah menempati kiosnya yang ada di gedung baru.