Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Nah! Facebook Terbukti Jadi Media Penyebar Hoax, Mark Zuckerberg Pun Minta Maaf. Ini Janjinya!

Mark Zuckerberg juga terus menekankan bahwa Facebook merupakan alat yang membantu mewujudkan demokrasi.

Editor: Mansur AM
turner.com
Mark Zuckerberg 

Untuk selengkapnya, berikut kalimat yang dilontarkan Mark Zuckerberg melalui Facebook personalnya, sebagaimana dihimpun KompasTekno, Senin (2/10/2017).

“Malam ini bertepatan dengan Yom Kippur, hari tersuci tahun ini bagi orang Yahudi saat kami merenungkan tahun lalu dan meminta maaf atas segala kesalahan. Untuk semua yang saya sakiti tahun ini, saya minta maaf dan saya akan coba untuk jadi lebih baik lagi. tas apa yang saya dirikan justru digunakan untuk memecah belah orang-orang, bukan membawa kebersamaan, saya minta maaf dan akan lebih baik lagi. Semoga kita semua menjadi lebih baik di tahun depan, dan semoga kalian tercatat dalam kitab kehidupan,” tulis Mark.

Bantah Anti Trump

Baru-baru ini Presiden AS Donald Trump menuding Facebook sebagai "Anti-Trump".

CEO Facebook Mark Zuckerberg pun langsung menjawab tudingan itu dengan sebuah pernyataan panjang dan menayangkannya di akun resminya di Facebook.

"Trump mengatakan Facebook melawannya. Partai Liberal mengatakan kamilah yang membantu Trump. Kedua pihak sebenarnya sama-sama kecewa soal ide dan konten yang tidak mereka sukai (di Facebook)," tulis Mark Zuckerberg.

"Seperti inilah rasanya menjalankan sebuah platform untuk semua ide," lanjut Mark Zuckerberg.

Mark Zuckerberg kemudian membeberkan pendapatnya mengenai sejumlah peran positif dalam pemilu presiden Amerika Serikat (AS) pada 2016 lalu. Penekanannya, Facebook sebenarnya telah membantu mendorong terwujudnya demokrasi di AS.

Beberapa di antara peran positif itu, menurut Mark Zuckerberg, adalah soal memicu miliaran orang berinteraksi dan berdiskusi mengenai topik tertentu; menjadikannya pemilu pertama (Pilpres AS 2016) yang kandidatnya berkomunikasi melalui internet; menghasilkan uang ratusan juta dollar dari iklan; hingga membantu lebih dari 2 juta orang mendaftarkan diri untuk memilih.

Sebagaimana dilansir KompasTekno dari The Verge, Jumat (29/9/2017), Mark Zuckerberg juga mengakui bahwa pada awalnya dia tidak percaya Facebook bisa berpengaruh pada hasil pemilu Presiden AS 2016.

Tapi dia kemudian menyesal dan memahami kenyataan bahwa memang pengaruh Facebook bisa demikian besar.

Mark Zuckerberg juga terus menekankan bahwa Facebook merupakan alat yang membantu mewujudkan demokrasi.

Mark berjanji bahwa pihaknya akan terus berusaha mengamankan Facebook agar tidak dipakai untuk menyebarkan berbagai kabar bohong.

Terutama terkait dengan kabar bohong yang dipakai untuk mengendalikan arah pemilu suatu negara.

"Data yang kami punya selalu menunjukkan pengaruh yang menyebar luas dan memiliki peran besar dalam pemilu tersebut -mulai dari memberikan tempat bagi orang untuk bersuara, hingga menjadi alat yang membuat kandidat bisa berkomunikasi dengan para calon pemilih," ujarnya.

Halaman 2 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved