Inilah Sukitman, Polisi Penemu Lubang Buaya & Saksi Hidup Kekejaman G30S PKI, Simak Kisahnya
Berbicara soal peristiwa G30S PKI, tak lepas dari yang kisah sebuah tempat bernama Lubang Buaya.
Tentara itu menyangka kalau dia adalah pengalal DI Panjaitan.
Meskipun waktu itu masih remang-remang, di dalam tenda Sukitman sempat mengamati keadaan sekelilingnya.
Ia melihat beberapa orang dalam kondisi terikat, lalu didudukkan di kursi.
Baca: Suporter PSM: Terima Kasih Persipura Mania
Ia juga melihat ada beberapa lainnya yang tergeletak di bawah dengan kondisi berlumuran darah.
Begitu hari terang, ia dibawa keluar tenda dan didorong ke arah teras rumah.
Di teras rumah itu ia melihat ada papan tulis dan bangku-bangku sekolah tertata rapi.
DI situ, ia bisa melihat dengan jelas sekelompok orang mengerumuni sebuah sumur sambil berteriak, "Ganyang kabir, ganyang kabir!" Ke dalam sumur itu dimasukkan tubuh manusia - entah dari mana – yang langsung disusul oleh berondongan peluru.
"Istilah itu kabir maksudnya kapitalis birokrat," tambahnya.
Sukitman sempat melihat seorang tawanan dalam keadaan masih hidup dengan pangkat bintang dua di pundaknya, mampir sejenak di tempatnya ditawan.
"Setelah tutup matanya dibuka dan ikatannya dibebaskan, di bawah todongan senjata, sandera itu dipaksa untuk menandatangani sesuatu. Tapi kelihatannya ia menolak dan memberontak. Orang itu diikat kembali, matanya ditutup lagi, dan diseret dan langsung dilemparkan ke dalam sumur yang dikelilingi manusia haus darah itu dalam posisi kepala di bawah," tuturnya,
Dengan perasaan takut dan tak karuan, ia menyaksikan para pahlawan revolusi itu diberondong peluru hingga dimasukkan ke dalam sumur.
sampai ketika orang-orang itu mengangkuti sampah untuk menutupi sumur tempat memendam para korbannya.
Dengan cara itu diharapkan perbuatan kejam mereka sulit dilacak.
Baca: Puasa Senin Kamis - Apakah Niat Puasa Senin Kamis Harus Dimulai Sebelum Subuh atau Boleh Siang Hari?