LPPM Unhas dan Bappeda Wajo Gelar FGD Penentuan Kebutuhan Sarana Prasarana untuk Mitigasi Banjir
Banjir di Pesisir Danau Tempe yang berada di Kota Sengkang terjadi hampir setiap tahun.

LPPM Unhas dan Bappeda Wajo melaksanakan FGD Penentuan Kebutuhan Sarana Prasarana untuk Mitigasi Banjir di Pesisir Danau Tempe Kabupaten Wajo
TRIBUN-TIMUR.COM, WAJO - FGD Penentuan Kebutuhan Sarana Prasarana untuk Mitigasi Banjir di Pesisir Danau Tempe Kabupaten Wajo, usai digelar Minggu (25/09/17).
Kegiatan yang ini diadakan LPPM Unhas bekerja sama Bappeda Wajo disambut positif oleh masyarakat sekitar. Tim peneliti dari Departemen PWK Unhas pun disambut dengan hangat oleh masyarakat.
Ketua tim Mukti Ali, ST., MT., Ph.D mengatakan kegiatan ini bertujuan mengetahui kebutuhan masyarakat setiap terjadi banjir di Pesisir Danau Tempe Kabupaten Wajo. Banjir di Pesisir Danau Tempe yang berada di Kota Sengkang terjadi hampir setiap tahun.

Oleh karena itu, peneliti dari Departemen Perencanaan Wilayah dan Kota Fakultas Teknik Unhas mencoba untuk menjaring aspirasi masyarakat terkait kebutuhan sarana dan prasarana jika terjadi banjir. Pengabdian masyarakat ini sudah berlangsung sejak tahun 2015 lalu dan ini merupakan tahun ketiga dari pelaksanaan kegiatan.
"Kami berharap dengan kegiatan ini masyarakat mampu mengenali peringatan dini dan kebutuhan dasar apa yang harus tersedia jika terjadi banjir," kata Mukti Ali dalam rilisnya kepada Tribun, Rabu (27/9/2017).
"Selain masyarakat, penanganan banjir ini juga harus dilakukan bersama antara pemerintah dan swasta. Semua pihak harus sadar akan pentingnya penanggulangan bencana," imbuhnya.
Pengenalan mengenai penanganan banjir ini sangat perlu bagi masyarakat karena saat terjadi banjir banyak masyarakat yang terganggu aktivitasnya. Olehnya, melalui dari FGD, masyarakat dapat menyampaikan aspirasi mereka dengan harapan terhadap pemerintah agar kiranya disediakan jembatan, dimana jembatan ini bertujuan untuk memudahkan akses mereka ketika terjadi banjir. (*)