Pilgub Sulsel 2018
Dorong Kader Dampingi NA, Gerindra Sesalkan Upaya Menjegal IYL di Pilgub
Partai Gerindra Sulsel mulai mempertimbangkan kadernya sebagai calon Gubernur Sulsel.
Penulis: Abdul Azis | Editor: Ardy Muchlis
Laporan Wartawan Tribun Timur Abdul Azis Alimuddin
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR -- Partai Gerindra Sulsel mulai mempertimbangkan kadernya sebagai calon Gubernur Sulsel.
Jika sebelumnya partai bentukan Prabowo Subianto mendorong kadernya maju sebagai 01, kali ini sebagai wakil.
Dua kader terbaik Gerindra Sulsel yang didorong bertarung pada Pilgub Sulsel, Idris Manggabarani (ketua DPD) dan La Tinro La Tunrung (mantan ketua DPD).
"Sebagai partai besar, Gerindra Sulsel mendorong kader berpasangan dengan calon pemenang, tentu dengan Nurdin Abdullah," kata Rusdin Tabi Sekretaris DPD Gerindra Sulsel via pesan Whatsapp, Kamis (21/9/2017).
Gerindra mengontrol 11 kursi di DPRD Sulsel. Butuh tambahan enam kursi di parlemen untuk mengusung pasangan calon pada Pilgub Sulsel.
"Waktu mendaftar kemarin, Pak Nurdin tidak membawa pasangan karena itu kami mendorong kader agar pasangan dengan pak prof," jelas anggota DPRD Sulsel itu.
Terpisah, Wakil Ketua DPD Gerindra Sulsel Sawaluddin Arief sangat menyayangkan adanya upaya menjegal Ichsan Yasin Limpo atau IYL (56) maju bertarung pada Pilgub 2018.
"Sangat disayangkan dan saya sangat menyesalkan kalau ada upaya menjegal IYL maju di pilgub melalui jalur partai, karena meskipun kekuatan besar untuk menjegal Pak IYL tetap bisa maju melalui jalur independen," kata Sawaluddin, Kamis (21/9/2017).
Sawal sapaannya menilai, sesulit apapun persyaratan jalur independen, dia percaya IYL tetap mampu melewati dan memenuhi semua persyaratan itu.
"Namun meskipun begitu, sayakira memang kekuatan besar itu sudah mampu membuat beberapa pengurus partai pengusung IYL sangat terganggu dan jika itu berhasil, maka tentu NH dan NA akan berhadap-hadapan di pilgub nanti," ujar Sawal menjelaskan.
"Saya melihat gelagat yang kurang baik dimiliki politisi Sulsel saat ini dengan upaya menggagalkan kandidat sebelum masuk wilayah pertarungan yang sebenarnya. Meskipun duel antara NH dan NA juga merupakan tokoh Sulsel yang memang sangat diperhitungkan untuk memimpin Sulsel lima tahun kedepan siapapun pemenangnya," tambah Sawal.
Sawal menegaskan jika periode kali ini adalah milik Nurdin untuk menjadi Gubernur Sulsel. Apakah Nurdin A atau Nurdin B. Karena masyarakat Sulsel masih lebih melirik calon gubernur melalui jalur partai.
"Tapi jika IYL bisa menembus kekuatan penjegalan sehingga lolos sebagai kandidat apakah jalur partai atau jalur independen pasti sangat besar peluang untuk menang dengan basis yang sangat kuat dan militan," ungkap Sawal tanpa ragu.
"Tapi jika seandainya head to head antara Nurdin A dan Nurdin B terjadi, maka kemanangan sangat ditentukan juga oleh wakilnya. Saya kira kalau IMB (Idris Manggabarani) sebagai pemilik kursi 11 di DPRD Sulsel dan 108 anggota DPRD kabupaten dan kota se-Sulsel juga memiliki kekuatan yang patut di perhitungkan," kata Sawal.
Menurutnya, selain wakil maka selanjutnya adalah power ketua tim pemenangan dari masing Nurdin A dan Nurdin B juga sangat menentukan.