Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Bukan Nabi Muhammad SAW, Inilah Orang yang Menetapkan Tahun Baru Islam 1 Muharram

Nabi Muhammad SAW tidak pernah menetapkan 1 Muharram sebagai tahun baru Islam.

Editor: Ilham Arsyam
ilustrasi 

TRIBUN-TIMUR.COM - Nabi Muhammad SAW tidak pernah menetapkan 1 Muharram sebagai tahun baru Islam.

Menurut riwayat para ulama ahli tarikh yang masyhur, penanggalan Islam mula-mula ditetapkan oleh Umar bin Khattab r.a, ketika ia menjadi khalifah pada tahun 17 Hijrah.

Umar bin Khattab ada khalifah ke-2 dalam sejarah Islam.

Menurut kisahnya, hal ini terjadi disebabkan pada suatu hari Umar menerima sepucuk surat dari sahabatnya, Abu Musa Al-Asy’ari r.a. tanpa dibubuhi tanggal dan hari pengirimannya.

Hal itu menyulitkan bagi khalifah Umar untuk menyeleksi surat yang mana terlebih dahulu harus diurus.

Untuk itu, Umar mengumpulkan orang yang terpandang dikala itu untuk membicarakan serta menyusun masalah tarikh Islam.

Dalam musyawarah tersebut ada beberapa pilihan tahun bersejarah sebagai patokan untuk memulai tarikh Islam tersebut yaitu: tahun kelahiran Nabi Muhammad, tarikh kebangkitannya menjadi Rasul, tahun wafatnya, atau ketika Nabi hijrah dari Mekkah ke Madinah.

Diantara pilihan tersebut maka akhirnya ditetapkanlah bahwa dimulai dari hari berpindahnya (hijrahnya) Nabi Muhammad dari Mekkah ke Madinah menjadi awal tarikh Islam yaitu awal tahun Hijriyah, sebagaimana dahulu telah ditetapkan bahwa, hari Nabi Isa a.s. dilahirkan ditetapkan sebagai awal tahun Miladiyah atau Masihiyah.

Kemudian setelah permulaan tahun itu diputuskan, maka dimusyawarahkan pula bulan apa yang baik dipergunakan untuk tiap-tiap awal tahun tersebut.

Akhirnya setelah dipilih maka ditetapkanlah bahwa bulan Muharramlah yang dipergunakan untuk permulaan tahun Islam.

Hijrahnya Nabi sangat besar artinya dalam sejarah perkembangan da’wah Islamiyah.

Karena setelah Nabi Muhammad hijrah ke Madinah, da’wah Islam mulai mencapai kejayaannya yang gemilang.

Kalau sebelum hijrah ummat Islam adalah golongan yang ditindas dan disiksa oleh kaum Musyrikin, maka setelah Nabi hijrah kaum muslimin telah mempunyai kedudukan yang kuat dan telah terbentuk sebuah negara Islam yang memiliki peraturan, pimpinan serta undang-undang tersendiri.

Oleh karena itu diharapkan peristiwa hijrah akan dikenang oleh umat Islam pada tiap-tiap tahun bagaimana perjuangan yang gigih dan pengorbanan tenaga dan jiwa raga Nabi serta para sahabatnya dalam meneggakkan Islam.

Disamping itu hijrah Nabi juga menunjukkan bahwa Allah memisahkan dan membedakan antara yang haq dan yang bathil, membedakan mana yang benar dan mana yang salah.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved