Bosowa Semen Tepis Kabar Penyaluran CSR Tak Maksimal, Ini Penjelasannya
Ramli mengaku, jika memang terjadi keterlambatan penyaluran CSR, hal itu disebabkan kondisi pemasaran tidak stabil.
Penulis: Ansar | Editor: Suryana Anas
Laporan Wartawan Tribun Timur, Ansar Lempe
TRIBUN-TIMUR.COM, MAROS - Head Eksternal Relation Departement Head Bosowa Semen, Ramli Manong menepis menyebarnya informasi terkait penyaluran CSR di Desa Baruga, Kecamatan Bantimurung, Maros, tidak maksimal, Rabu (20/9/2017).
Ramli mengatakan, kabar yang beredar tersebut tidak benar. Pasalnya, Bosowa Semen selalu menyalurkan CSR ke warga sekitar pabrik. Meski begitu, penerima selalu menganggap CSR tersebut kurang.
"Jangan hanya berfikir Bosowa Semen ini, satu-satunya perusahaan di Maros. Masih banyak yang lain. Kami selalu memberikan CSR. Tapi selalu dianggap kurang," kata Ramli Manong saat ngopi bareng awak media dan aktivis di The Clove Cafe, Maros.
Ramli mengaku, jika memang terjadi keterlambatan penyaluran CSR, hal itu disebabkan kondisi pemasaran tidak stabil. Hal ini disebabkan, adanya produk semen dari luar yang masuk ke Maros.
Meski memiliki dua unit pabrik, namun yang difungsikan hanya satu saja. Penjualan produk tidak sesuai target karena adanya Semen Conch.
"Terjadi persaingan yang luar biasa. Makanya kami hanya menggunakan satu pabrik saja. Padahal kami punya dua pabrik yang seharusnya dioperasikan," katanya.
Mudahnya pemberian izin dari Pemerintah menjadi kesempatan perusahaan Semen untuk memasuki daerah Maros. Padahal Bosowa Semen mampu mensuplai kebutuhan konsumen di Sulawesi Selatan.