Persoalkan Kepemilikan Jembatan, TNI-Polri Damaikan Warga Balusu Toraja Utara
Dalam pertemuan itu, diputuskan jembatan Ne' Gandeng yang dipersoalkan adalah milik umum yang diprakarsai Ne' Gandeng.
Penulis: Yultin Rante | Editor: Mahyuddin
Laporan Wartawan TribunToraja.com, Yultin Rante
TRIBUNTORAJA.COM, BALUSU - Koramil 1414-03 dan Polsek Sa'dan dibantu aparat Desa Papalangi, Kecamatan Balusu, Toraja Utara, memediasi warganya yang berseteru karena persoalan jembatan, Sabtu (16/9/2017).
Warga Papalangi bersitegang dengan pemilik objek wisata Ne' Gandeng, Petrus Pasulu, terkait status jembatan yang berada di Jl Poros Malekiri, Desa Papalangi, Kecamatan Balusu, Toraja Utara.
Melalui mediasi itu, kedua pihak didamaikan.
"Sebenarnya ini masalah pribadi dan kurang komunikasi," ujar Danramil 1414-03 Sesean, Kapten ZNI Y Palallo, kepada TribunToraja.com.
Baca: Azis Qahhar Mudzakkar Dijadwalkan Hadiri Praya PPGT di Toraja Utara
Perwira TNI AD itu meminta kepada warga desa untuk tidak mudah terprovokasi persoalan sepele.
"Kita duduk tenang dan jangan emosi, gunakan otak yang telah diberikan Tuhan dan ingat ini NKRI ada aturan hukumnnya," ucap Kapten Y Palallo.
Kapolsek Sa’dan Balusu AKP Yacob Parinding mengingatkan warga untuk mengutamakan musyawarah mufakat dan kekeluargaan sebelum ke ranah hukum.
"Saya tidak menghalangi warga melapor, hanya mari kita utamakan kekeluargaan jika hal itu bisa diselesaikan bersama, beda dengan tindakan kriminal," kata AKP Yacob Parinding.
Dalam pertemuan itu, diputuskan jembatan Ne' Gandeng yang dipersoalkan adalah milik umum yang diprakarsai Ne' Gandeng.
"Saya akui itu jembatan milik masyarakat Malekiri, tapi penggagas dan pelaksana pembangunan jembatan ini yakni Ne' Gandeng," Kata anak almarhum Ne' Gandeng, Petrus Pasulu.
Baca: Warga Luwu Cabut Paksa Tapal Batas yang Dipasang Pemkab Toraja Utara
Persoalan itu dipicu setelah pemilik objek wisata Ne' Gandeng,Petrus Pasulu, meengur Kepsek SMPN 1 Rantepao AT Palamba yang melintas di jembatan itu.
Teguran itulah yang membuat Palamba merasa dipermalukan hingga mengadu ke warga sekitar hingga memprotes pemilik objek wisata tersebut.(*)