Obat PCC
Obat PCC - Makan Siomay Gratis, Bocah 9 Tahun Tak Sadarkan Diri. Sudah 3 Korban Tewas di Kendari
Dari jumlah itu sisa 12 pasien masih menjalani perawatan intensif di ruangan Unit Gawat Darurat (UGD) RSJ tersebut.
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Korban kasus peredaran obat jenis PCC (Paracetamol Caffein Carisoprodol) dan obat keras lainnya, di Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra), terus bertambah.
Hingga Jumat (15/9), 58 orang sudah dirawat di Rumah Sakit Jiwa (RSJ) Kendari, akibat penyalahgunaan obat berbahaya ini. Dari jumlah itu sisa 12 pasien masih menjalani perawatan intensif di ruangan Unit Gawat Darurat (UGD) RSJ tersebut.
Baca: Gawat! Minum Obat, 1 Murid SD Tewas, 50 Orang Masuk UGD di Kendari. Ada ke Rumah Sakit Jiwa
Selebihnya sudah diperbolehkan pulang dan menjalani rawat jalan. Meski demikian, para korban tetap dikontrol dan diberikan obat untuk tiga hari. Selanjutnya, bisa kontrol serta mengambil obat lagi jika habis.
Korban terakhir yang dilarikan ke RSJ adalah seorang anak berusia sembilan tahun yang belum sadarkan diri. Psikiater RSJ Kendari, dr Junuda mengatakan, bocah itu memakan siomay dan es yang diberikan oleh seseorang tak dikenal.
Baca: Cerita Pilu Gadis 15 Tahun Disodomi Ayah 600 Kali, 3 Kali Sehari Termasuk Saat Umrah dan Puasa
“Setelah selesai makan siomay dan air es sore hari itu di luar rumahnya, tiba-tiba Magrib ada gejala lain-lain. Langsung sebelum sore dilarikan ke rumah sakit jiwa ini,” kata Junuda di kantornya, Jumat (15/9).
Dalam penanganan korban, pihaknya terpaksa mengikat kedua tangan dan kaki korban yang belum pulih itu. “Kita bantu dengan ikat agar tidak membahayakan dirinya dan orang lain, jangan sampai mereka mengamuk dan melukai dirinya dan orang lain,” jelasnya.
Baca: Pengikut ISIS, Bocah 11 Tahun Indonesia Dikabarkan Tewas di Suriah. Ayah: Saya Tak Merasa Sedih
Selama perawatan di RSJ, korban diberikan obat penenang. Karena hampir semua korban merasakan panas yang sangat tinggi hingga 43 derajat celcius. “Reaksi dari obat yang mereka konsumsi seperi PCC bisa sampai 9 bahkan 10 menit, lebih cepat dari biasanya setengah jam,” ujarnya.
Korban Meninggal
Korban meninggal diduga akibat efek mengonsumsi obat ini dilaporkan menjadi tiga orang. Sebelumnya, murid kelas VI sekolah dasar (SD) berinisial MK (11) meninggal dunia setelah mendapatkan perawatan medis di RS Bhayangkara, Kendari, Selasa (12/9). Pada Rabu (13/9), giliran Mulyadi (19), warga Purirano, Kabupaten Konawe, yang ditemukan tewas dalam keadaan membusuk di pinggiran Teluk Kendari oleh seorang warga yang mencari kepiting.
Baca: Luna, Cewek Bali Ikut Main Film Porno Jepang. Lebih Hot dari Sera Amane, Lebih Gede Lho
Korban sebelum meninggal sempat dilihat mengalami gangguan mental karena obat-obatan PCC, Somadril, dan Tramadol. Diduga pengaruh obat-obatan itu, dia melompat ke laut. Begitupun Reski (20), warga Jl Bunga Palem, Kelurahan Watu-Watu, Kecamatan Kendari Barat, yang ditemukan tewas tenggelam usai mengonsumsi obat PCC di Teluk Kendari oleh tim Basarnas, Kamis (14/9).(*)