Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

AIPJ2 Sebut Sulsel Laboratorium Kasus Human Trafficking, Ini Alasannya

AIPJ2 berdiskusi soal mencari solusi penanganan Human Trafficking berbasis hukum di Sulsel.

Penulis: Darul Amri Lobubun | Editor: Suryana Anas
TRIBUN TIMUR/DARUL AMRI
Diskusi yang digelar AIPJ2 di Four Points, Makassar, Senin (11/9/2017). AIPJ2 atau program kemitraan Australia-Indonesia untuk Keadilan ini, berdiskusi soal mencari solusi penanganan Human Trafficking berbasis hukum di Sulsel. 

Laporan Wartawan Tribun Timur, Darul Amri Lobubun

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Australia Indonesia Partnership for Justice (AIPJ2) memilih Sulsel sebagai laboratorium penjualan manusia atau dalam kasua Humas Trafficking.

Konsultan AIPJ2, Lies Marcoes akui, Sulsel dipilih sebagai laboratorium untuk kasus Human Trafficking karena dinilai, daerah Sulsel strategis dan terbuka.

"Kenapa sulsel, karena memang dari segi wilayah Sulsel sangat terbuka," kata Lies saat diskusi yang digelar AIPJ2 di Four Points, Makassar, Senin (11/9/2017).

AIPJ2 atau program kemitraan Australia-Indonesia untuk Keadilan ini, berdiskusi soal mencari solusi penanganan Human Trafficking berbasis hukum di Sulsel.

Alasan lain, kenapa Sulsel dijadikan sebagai laboratorium karena diwilayah Sulsel sangat perfek dan siapapun juga bisa keluar masuk dan datang pergi.

Lies menyebutkan, tentunya di Sulsel sangat memenuhi syarat yang sangat rentan pada kasus Human Traficking.

"Posisinya disini Sulsel bisa saja jadi pengirim, penerima atau transitnya itu human traficking, apalagi dari pelabuhan darat, udara dan laut," ujar Lies. (*)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved