Setelah Tunggu Setahun, Trailer SILARIANG: Cinta Yang [Tak] Direstui Akhirnya Dirilis

Laporan Wartawan Tribun Timur, Muhammad Fadhly Ali

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR -- Film “SILARIANG: Cinta Yang [Tak] Direstui” melalui proses panjang dan berliku dalam pengerjaannya.

Diumumkan pertama kali via media untuk diproduksi pada Juli 2016, lantas menggelar konferensi pers pada September 2016 di kawasan Kemang, Jakarta Selatan, dan produksi lantas digeber di Oktober tahun lalu.

Baca: Danny Pomanto Puji Trailer Film Silariang: Cinta Yang [Tak] Direstui

Baca: Kenalin Fhail Firmansyah, Sahabat Bisma Karisma di Film Silariang

Proses pasca produksi sedikit terlunta-lunta karena kesibukan para awaknya. Produser Ichwan Persada sempat mengerjakan film lain berjudul “Guru Ngaji & Badut Maksimal” yang syuting di bulan April-Mei 2017.

Sementara penyunting gambar Waluyo Ichwandiardono harus menyelesaikan film “Posesif” yang disutradarai Edwin. Barulah penyuntingan gambar film ketujuh dari Ichwan Persada ini dimulai pada Juni lalu.

Dan setelah melewati 3 bulan penyuntingan gambar, trailer “SILARIANG: Cinta Yang [Tak] Direstui” akhirnya diluncurkan secara resmi di pembukaan Makassar International Eight Festival & Forum 2017 [F8] 6 September lalu.

Karena sejatinya film ini memang sudah ditunggu-tunggu hampir setahun lamanya, maka sambutan yang diterima dari acara tersebut sungguh menggembirakan.

Tak kurang dari walikota Makassar, Danny Pomanto maupun Kepala Badan Ekonomi Kreatif, Triawan Munaf juga memuji hasil dari film tersebut.

“Kami sangat senang bahwa beliau-beliau ini mengapresiasi kerja keras yang sudah kami lakukan selama hampir setahun. Dan kami berharap apresiasi tersebut juga menular ke masyarakat luas nantinya, “ jelas Prisilla Puspitasari selaku produser eksekutif dari film ini via rilisnya, Minggu (10/9/2017).

Trailer film “SILARIANG: Cinta Yang [Tak] Direstui” pun akhirnya bisa disaksikan secara luas mulai Minggu. 10 September 2017. Sebelumnya trailer tersebut hanya bisa disaksikan secara eksklusif di F8.

“Menjadi strategi kami sejak awal untuk merilis trailer di sebuah perhelatan akbar di kota Makassar karena film ini juga mengambil setting disana," ujarnya.

"Kita bisa melihat kecantikan kota Makassar diekspos di trailer dan akan lebih tersekspos lagi di filmnya, “ tambah Ichwan Persada yang selain menjadi produser, juga menulis sendiri cerita asli film ini.

Warganet memang sudah sangat menanti-nantikan trailer film ini dirilis ke social media untuk mengobati kesabaran mereka yang sudah menunggu cukup lama.

“Inilah persembahan kami untuk Makassar sekaligus penghormatan kami terhadap adat istiadat Bugis Makassar. Kami berharap semoga film ini bisa diapresiasi dengan baik oleh penonton di seluruh Indonesia, “ tutup Prisilla. (*)