Wah, Ledakan Tak Biasa di Korea Utara Terdeteksi BMKG. Ternyata Ujicoba Bom Nuklir Hidrogen
Ujicoba bom di Korea Utara jadi perhatian dunia. Gelombang ledakan ini bahkan terdeteksi hingga ke sejumlah negara. Termasuk Indonesia.
TRIBUN-TIMUR.COM - Ujicoba bom di Korea Utara jadi perhatian dunia. Gelombang ledakan ini bahkan terdeteksi hingga ke sejumlah negara. Termasuk Indonesia.
Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG), mendeteksi gempa berkekuatan 6,2 skala richter (SR) yang tidak biasa, bersumber di wilayah Korea Utara.
( Baca: Viral! Video Warga Toraja Serumah dengan Mayat Ini Membuat Banyak Orang Penasaran )
Kepala Pusat Gempabumi BMKG, Mochamad Riyadi, dalam siaran persnya yang diterima Tribunnews.com, menyebut gempa itu terletak pada koordinat 41,29 LU dan 128,94, yakni di wilayah Korea Utara.
BMKG mencatat ketidaklaziman, yakni sumber gempa berada di kedalaman 1 kilometer.
Baca: Viral di Makassar, Anu Suami Patah dan Menghitam Digoyang Istri 23 Tahun. Simak Penjelasan Medisnya!
"Karakteristik rekaman seismogramnya diketahui bahwa gelombang seismik yang terekam diperkirakan bersumber dari sebuah ledakan besar di kedalaman dangkal," ujar Riyadi, Minggu (3/9/2017).
Asumsi tersebut menurut Mochamad Riyadi, mengacu pada pada kesamaan pola dari sebagian besar rekaman gelombang seismik, yang menunjukkan gerakan awal berupa kompresi.
"Data seismik yang terekam di BMKG menunjukkan adanya "compressional source" (red: sumber kompresi) dengan amplitudo gelombang P relatif lebih besar dari gelombang S-nya, maka cukup beralasan jika kita meyakini telah terjadi ledakan besar," ujarnya.
Selain itu wilayah Korea Utara secara tektonik bukanlah wilayah gempa, maka bisa diasumsikan ada penyebab lain yang tidak biasa, yang menyebabkan getaran hebat itu.

Tidak hanya BMKG, sejumlah lembaga pemantau gempabumi dunia lainnya, seperti Amerika Serikat (USGS), Jerman (GFZ), dan Eropa (EMSC) juga mencatat aktivitas seismik yang tak lazim ini yang juga berpusat di Korea utara.
"Dalam website resmi USGS menyebutkan bahwa pusat ledakan terletak pada lokasi ujicoba ledakan nuklir masa lalu," katanya.
Korut Mengaku Uji Coba Nuklir Hidrogen
Korea Utara akhirnya buka suara soal ledakan besar berkekuatan 6,3 magnitude yang terpantau Badan Survei Geologi Amerika Serikat, United States Geological Survey, Minggu, 3 September 2017.
Melalui televisi nasionalnya, Korea Utara menyatakan telah berhasil melakukan uji coba nuklir berupa bom hidrogen yang dirancang untuk dipasang pada rudal balistik antarbenua.
Bom yang baru dikembangkan ini, diklaim Korea Utara bisa menghasilkan hasil yang lebih besar daripada uji coba nuklir sebelumnya.
Uji bom hidogren itu merupakan perintah dari pemimpin Korea Utara Kim Jong Un. "Kesuksesan sempurna dan merupakan langkah bermakna dalam menyelesaikan program senjata nuklir negara tersebut," kata penyiar televisi nasional Korea Utara dalam laporan langsungnya seperti dilansir straitstimes.
Pengumuman tentang uji coba bom ini disiarkan beberapa jam usai terjadi ledakan besar di wilayah Sungjibaegam, Korea Utara. Uji coba bom ini merupaka yang keenam di lakukan negara tertutup ini.
Menurut para ahli Korea Selatan, kekuatan bom hidrogen yang diuji coba har ini lebih kuat lima sampai enam kali lebih kuat daripada uji coba 10 kiloton bom yang dilakukan Korea Utara setahun yang lalu.
Ledakan itu terjadi beberapa jam setelah Korut mengklaim telah mengembangkan bom hidrogen yang bisa dimuat ke rudal balistik antarbenua negara tersebut.
Bom hidrogen atau bom H juga dikenal sebagai perangkat termonuklir, bom ini jauh lebih kuat daripada senjata atom yang relatif sederhana yang dipercaya Utara telah diuji sejauh ini.
Perkiraan awal para analis dari hasil uji hari Minggu bervariasi, mulai dari 100 kiloton hingga satu megaton. (*)