Bosowa Semen dan Unibos Jalin Kerjasama dalam Membangun SDM Unggul
Kemajuan sebuah bangsa tidak hanya diukur oleh pesatnya pembangunan fisik seperti jalan, jembatan, gedung, perumahan, dan lain-lain yang sifatnya kasa
Penulis: Munawwarah Ahmad | Editor: Ardy Muchlis
Laporan Wartawan Tribun Timur Munawwarah Ahmad
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR- Kemajuan sebuah bangsa tidak hanya diukur oleh pesatnya pembangunan fisik seperti jalan, jembatan, gedung, perumahan, dan lain-lain yang sifatnya kasat mata.
Namun kemajuan bangsa juga ditentukan oleh kualitas sumber daya manusia (SDM) nya.
Menurut data dari United Nations Development Program (UNDP), angka Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Indonesia tahun 2016 memang sudah termasuk kategori tinggi (70,18), namun tidak merata di seluruh propinsi.
Dari 9 propinsi yang memiliki IPM di atas rata-rata, Indonesia Timur hanya diwakili oleh propinsi Kalimantan Timur dan Sulawesi Utara.
Sisanya dibawah rata-rata, dengan Papua menempati peringkat terbawah (58,05). Propinsi Sulawesi Selatan masih tipis di bawah rata-rata yaitu 69,76.
Hal tersebut diungkapkan Managing Director Bosowa Semen, Rachmat Kaimuddin di Seminar Kepemimpinan dan penandatanganan Nota Kesepahaman kerjasama Bosowa Semen dan Universitas Bosowa pada penyambutan mahasiswa baru Universitas Bosowa (Unibos), Senin (4/9/2017) di balai sidang.
“Membangun itu bukan hanya infrastruktur tapi juga sumber daya manusia. Sebagai salah satu industri terbesar di Indonesia Timur, kami merasa ikut memiliki tanggung jawab sosial meningkatkan kualitas SDM yang masih rendah di kawasan ini. Kerjasama dengan perguruan tinggi, salah satunya dengan Universitas Bosowa, adalah wujud nyata dari komitmen tersebut," kata Rachmat.
Membangun SDM yang unggul adalah tujuan utama dari inisiatif kerjasama antara PT Semen Bosowa Maros (Bosowa Semen) dengan Universitas Bosowa.
Keduanya berada di bawah payung kelompok usaha Bosowa, yang didirikan oleh Aksa Mahmud, putra asli Bugis yang lahir di Barru, Sulawesi Selatan.
Bosowa Semen merupakan produsen semen swasta nasional terbesar di Indonesia Timur. Sponsor utama PSM Makassar ini memiliki total kapasitas produksi mencapai 7,2 juta ton semen per tahun. Sedangkan Universitas Bosowa merupakan salah satu universitas swasta unggulan di Sulawesi Selatan.
Unibos pun menjadi pilihan utama mahasiswa untuk belajar karena komitmen pemilik yang tinggi terhadap pendidikan, program-program studi yang berkualitas, akses mudah karena lokasinya berada di jantung Kota Makassar, dan dukungan 55 lebih unit usaha Bosowa sebagai “laboratorium lapangan”.
Sementara Rektor Universitas Bosowa, Prof Saleh Pallu, M. Eng mengatakan, keunggulan Universitas Bosowa dibanding yang lain yaitu kesempatan untuk melakukan kerja praktek, penelitian, dan sekaligus persiapan menapaki karir di unit-unit usaha Bosowa di berbagai bidang, antara lain Bosowa Semen.
Hal tersebut tertuang dalam Nota Kesepahaman antara Universitas Bosowa dan Bosowa Semen yang ditandatangani bersama di Kampus Universitas Bosowa Makassar.
Point kerjasama itu meliputi penyelenggaraan peningkatan dan pemberdayaan sumber daya manusia melalui pendidikan dan pelatihan dalam berbagai jenjang yang relevan, kajian dan penelitian yang bersifat pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, pengabdian pada masyarakat yang relevan dengan kebutuhan program pembangunan yang berorientasi pada teknologi kerakyatan dan kewirausahaan, dan bentuk-bentuk kegiatan terkait lainnya.