Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Accera Kalompoang Ditiadakan, Antropolog Sulsel Sebut Ini Siri Warga Gowa

Antropolog Sulsel Dr Halilintas Latief, menilai, peniadaan Accera Kalompoang adalah pengkhianatan terhadap sejarah dan menjadi siri seluruh warga Gowa

Penulis: Waode Nurmin | Editor: AS Kambie
zoom-inlihat foto Accera Kalompoang Ditiadakan, Antropolog Sulsel Sebut Ini Siri Warga Gowa
dok.tribun
Inilah Salokoa, Mahkota Raja Gowa. Mahkota ini seberat 1768 gram, terbuat dari emas murni, dan ditaburi 250 permata.

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Ditiadakannya prosesi adat Accera Kalompoang atau pencucian benda-benda pusaka Kerajaan Gowa usai Iduladha memicu keprihatinan sejumlah pihak.

Antropolog Sulsel Dr Halilintas Latief, menilai, peniadaan Accera Kalompoang adalah pengkhianatan terhadap sejarah dan menjadi siri seluruh warga Gowa.

“Accera Kalompoang selain bermakna spiritual juga bermakna demokrasi dan kearifan. Peniadaan Accera Kalompoang bentuk kejahatan terhadap budaya. Seharusnya Pemkab Gowa melihatnya sebagai sebuah kegiatan yang tidak terbatas pada tradisi saja, tapi juga punya makna spiritual dan juga nilai kepariwisataan yang bisa menjadi kegiatan andalan,” jelas Halilintar.

Sebelumnya, Kapolres Gowa AKBP Aris Bachtiar yang beberapa waktu lalu diwawancarai terkait isi surat pemberitahuan Ballalompoa dalam status quo juga tidak mengatakan jika tidak ada larangan penyelenggaraan Accera Kalompoang.

"Iya (suratnya dikirim ke keluarga Maddusila). Ballalompoa saat ini masih dalam status Quo, karena kasusnya masih berlanjut di Mabes Polri. Saya tidak mau masuk ke masalah itunya, disitu suratnya tidak mengatakan apakah boleh atau tidak menggelar (prosesi Accera Kalompoang)," katanya.

Bahkan pada Rabu (30/8), dilakukan apel gabungan TNI Polri dalam rangka kegiatan keagamaan dan Iduladha 1438 H di Gowa.

Saat TribunGowa.com menyambangi Ballalompoa dua hari usai Iduladha, pintu rumah besar itu terkunci.
Seorang petugas yang memungut bayaran bagi pengunjung yang akan berfoto dalam kawasan Ballalompoa, mengatakan, istana ini dibuka lagi pada Senin (4/9).

"Dikunci karena kemarin kan mau ada Accera Kalompoang tapi tidak jadi. Besok pi baru mau foto di dalam. Terbuka ji itu besok. Itu saja tenda brimob masih ada di situ untuk pengamanan," kata wanita berhijab tersebut.(*)

Baca selengkapnya di Tribun Timur cetak edisi Senin, 4 September 2017

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved