Ini Akibatnya Jika Terjadi Disfungsi Ereksi Pada Pria Lanjut Usia

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR--Disfungsi ereksi (DE) atau impotensi diartikan sebagai ketidakmampuan untuk mencapai atau mempertahankan ereksi yang cukup untuk kinerja seksual yang memuaskan.

Disfungsi ereksi (impoten/lemah syahwat) pada laki-laki lebih tua adalah suatu masalah yang signifikan yang mempengaruhi lebih dari 75 persen pria di atas 60 tahun khususnya di Amerika Serikat.

"Jumlah tersebut lebih banyak terjadi dibandingkan dengan pria usia 40 hingga 59 tahun yang menderita disfungsi ereksi," ungkap dokter spesialis andrologi RS Siloam Makassar dr Rahmawati Thamrin Sp And.

Disfungsi ereksi adalah masalah seksual yang sering dialami oleh pria lanjut usia. Hal ini terjadi akibat penuaan, perubahan tubuh yang berkaitan dengan usia, proses penyakit dan kondisi komorbiditas yang dapat meningkatkan risiko dan keparahan disfungsi ereksi.

Rahmawati Thamrin mengatakan seksualitas adalah suatu hal yang berpengaruh secara signifikan dengan kualitas hidup untuk semua individu, termasuk usia lanjut. Aktivitas seksual yang baik dapat memiliki pengaruh positif pada kesehatan umum.

Disfungsi seksual dapat mengakibatkan efek yang negatif terhadap suasana hati dan keadaan emosional. Berbagai penyebab dapat mempengaruhi berkurangnya kemampuan untuk mencapai dan mempertahankan ereksi.

Penyebab disfungsi ereksi yaitu organik, psikologis, atau kombinasi keduanya. Penyebab organik bisa berupa vaskular, neurogenik, hormonal, anatomi tubuh, atau mungkin terkait obat-obatan tertentu.

Sedangkan penyebab psikologis termasuk kecemasan, stres, depresi, penyakit mental, atau demensia. Selain itu, komunikasi dengan pasangan juga dapat mempengaruhi kesehatan seksual.

"Seiring bertambahnya usia, penyebab organik lebih mungkin untuk menjadi penyebab utama dari disfungsi ereksi," tegas Rahmawati Thamrin.

Beberapa faktor yang paling sering menyebabkan disfungsi ereksi pada usia lanjut adalah penyakit kardiovaskular, diabetes mellitus, depresi, gangguan prostat, dan insomnia.

Penyebab lain seperti merokok, penyalahgunaan alkohol, penggunaan narkoba, obesitas, dan gaya hidup dapat berkontribusi untuk terjadinya disfungsi ereksi.(*)