Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

BNN-KPAD Sulsel Kunjungi Pertamina MOR VII, Ini Yang Dilakukan

Kedatangan kedua lembaga tersebut untuk meluncurkan program penanggulangan narkoba dan HIV/AIDS.

Penulis: Muhammad Fadhly Ali | Editor: Anita Kusuma Wardana
HANDOVER
Badan Narkotika Nasional (BNN) dan Komisi Penanggulangan AIDS (KPAD) Provinsi Sulawesi Selatan berkunjung ke Kantor PT Pertamina (Persero) Marketing Operation Region VII Jl Garuda Makassar, Kamis (24/8/2017). 

Laporan Wartawan Tribun Timur, Muhammad Fadhly Ali

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR-Badan Narkotika Nasional (BNN) dan Komisi Penanggulangan AIDS (KPAD) Provinsi Sulawesi Selatan berkunjung ke Kantor PT Pertamina (Persero) Marketing Operation Region VII Jl Garuda Makassar, Kamis (24/8/2017).

Kedatangan kedua lembaga tersebut untuk meluncurkan program penanggulangan narkoba dan HIV/AIDS.

Kegiatan yang dilakukan berupa pemeriksaan narkoba kepada seluruh pekerja, konseling dan pemeriksaan HIV/AIDS secara sukarela, serta edukasi bahaya narkoba dan HIV/AIDS. Narasumber dalam kegiatan edukasi adalah Kepala BNN Provinsi Sulawesi Selatan, Brigjen (Pol) Mardi Rukmianto dan Roslyna Abubakar dari KPAD Provinsi Sulawesi Selatan.

Keduanya memaparkan mengenai informasi terkini tentang bahaya narkoba dan HIV/AIDS serta bagaimana cara menjadi bagian dari solusi atas permasalahan ini.

Mardi Rukmianto menuturkan, permasalahan Narkoba dan HIV/AIDS semakin lama skalanya semakin besar dan semakin dekat dengan pintu rumah kita.

Pemberitaan di berbagai media akhir-akhir ini sangat marak, mulai dari penyalahgunaan narkoba oleh selebriti, penggerebekan narkoba dengan jumlah besar dan distribusi narkoba dengan modus yang beragam.

"Belum lagi informasi penyebaran narkoba ke anak-anak usia sekolah yang sangat memprihatinkan," kata Mardi.

Roslyna Abubakar menambahkan, HIV/AIDS juga terus menjadi masalah dengan peningkatan jumlah penderita dan penularannya yang sulit dikendalikan.

"Ditambah lagi masih adanya stigma negatif kebanyakan masyarakat terhadap penderita HIV/AIDS sehingga terjadi diskriminasi yang seharusnya tidak perlu ada," katanya.

Dari sudut pandang dunia usaha, penyalahgunaan narkoba dan penyebaran HIV/AIDS berpotensi mengancam produktifitas dan profitabilitas, berdampak buruk terhadap kesehatan sumber daya manusia dan tentunya mengancam aspek keselamatan kerja.

Pertamina sangat menyadari hal ini dan telah berkomitmen penuh untuk berkontribusi dalam upaya-upaya mengatasi permasalahan tersebut. Bentuk komitmen itu tertuang dalam Perjanjian Kerja Bersama (PKB) Pertamina dan plakat komitmen direksi yang diimplementasikan dalam bentuk berbagai program di seluruh unit operasi Pertamina.

Dalam sambutannya, Joko Pitoyo selaku General Manager Marketing Operation Region VII PT Pertamina (Persero) menyampaikan komitmennya dan meminta seluruh pekerja di lingkungan Pertamina MOR VII untuk mendukung program ini, karena upaya Pertamina menanggulangi penyalahgunaan narkoba dan penyebaran HIV/AIDS adalah kontribusi nyata mengatasi permasalahan bangsa.

“Kami berharap agar kegiatan ini dapat dikembangkan ke seluruh unit operasi di wilayah kerja Pertamina MOR VII, agar benar-benar tercipta lingkungan kerja yang bebas dari narkoba, waspada terhadap penularan HIV/AIDS dan tanpa diskriminasi,” ujar Joko Pitoyo. (*)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved