Pelatih Paskibra Mangkutana Luwu Timur Bocorkan Penyebab Kematian Aritya
Seminggu jelang acara puncak HUT ke-72 RI, pada latihan pagi, Aritya sempat pingsan.
Penulis: Ivan Ismar | Editor: Mahyuddin
Aritya adalah siswi kelas 10 Matematika dan IPA (MIPA) 3, SMAN 4 Luwu Timur yang dulunya bernama SMAN 1 Mangkutana.
Saat latihan, Aritya tergabung dalam pasukan 17.
"Posisi yang ditinggalkan Aritya tidak diisi oleh siawa lain hingga jelang pengibaran bendera," ucapnya.
Sebelum meninggal, Aritya meminta dibelikan sepatu warna hitam untuk digunakan menjalankan tugas sebagai Paskibra.
Sepatu tersebut diminta saat dirawat di ruang B6 RSUD I Lagaligo.
Keluarga menuruti dan membelikan Aritya sepatu dan dibawa ke kamar tempatnya dirawat.
"Kebetulan almarhumah coba itu sepatu di atas ranjang," ujar sang Ayah.
Baca: Bikin Merinding, Permintaan Terakhir Anggota Paskibra Aritya Syamsudin Jelang Meninggal Dunia
Semasa hidup, Aritya yang bercita-cita menjadi dokter dan Polwan adalah anak penurut kepada kedua orangtuanya.
Ia punya kemauan besar dan tekad kuat.
"Dia (Aritya) bilang kalau masuk SMA mau jadi anggota Paskibra kecamatan, setelah itu kabupaten dan mengupayakan tembus jadi paskibra provinsi," tambah Syamsudin.
Aritya anak terakhir dari dua bersaudara, pasangan Syamsudin Losong dan Syamsia.
Saudara perempuannya bernama Kiki Alfira Syamsudin yang sudah berkeluarga.(*)