Ini 6 Wisata Heritage Makassar yang Patut Dikunjungi
Nah, agar tidak bingung, kami merekomendasikan beberapa objek wisata heritage yang ada di kota Makassar yang banyak dikunjungi dan masih menjadi hits
Penulis: Nurul Adha Islamiah | Editor: Ardy Muchlis
Pintu depan makam terdapat sebuah gapura berasitektur Jawa dengan bentuk simetris berdiri kokoh di bagian depan halaman, yang menjadi akses masuk pengunjung. Tulisan di bagian atas gapura tersebut sekaligus menjadi penanda identitas bangunan kecil yang bersih dan terawat itu.
Seperti halnya pemakaman umum lainnya, makam Pangeran Diponegoro juga terdapat beberapa batu nisan dengan pepohonan kamboja berukuran sedang. Makam Pangeran Diponegoro yang berdampingan dengan makam sang istrinya, Raden Ayu (RA) Ratna Ningsih cukup menonjol dibanding makam lainnya. Tempat peristirahatan setinggi dua meter itu dilengkapi cungkup berbentuk bangunan khas Jawa yang bergaya Joglo.
5. Museum Kota
Berlokasi di Jl Balaikota No.11, Kecamatan Makassar, Kota Makassar, Sulawesi Selatan. Berjarak tempuh 28 menit atau 19,8 km dari bandara Sultan Hasanuddin via Jl Tol Ir Sutami.
Merupakan sebuah gedung tua berlantai dua dengan sentuhan arsitektur bergaya Eropa abad ke-17. Dinding tebal, jendela berornamen kayu yang lebar dan beberapa ornamen gantung yang masih utuh terjaga membuat bangunan ini terlihat berdiri kokoh.
Karena letaknya yang berada di kota Makassar maka gedung ini diberi nama Museum Kota Makassar. Dibangun sekitar tahun 1916 dan kini gedung bersejarah ini menyimpan beragam koleksi benda bersejarah yang berjumlah 560 koleksi.
Memasuki pekarangan Museum Kota Makassar, pengunjung akan disambut oleh sebuah meriam yang diperkirakan berusia 300 tahun. Bangunan ini didominasi warna putih pada dinding dan merah marun pada bagian atap.
Ketika mulai melangkahkan kaki ke dalam museum, suasana kolonial Belanda yang kental akan menemani perjalanan selama di dalam museum. Perjalanan Kota Makassar dari zaman ke zaman, terekam dalam gedung ini.
Lantai pertama terisi dengan berbagai lukisan klasik peninggalan Belanda, foto-foto dokumentasi perkembangan Kota Makassar.
Adapula benda-benda arkeologi, dan berbagai mata uang yang pernah berlaku di Makassar dari zaman penjajahan hingga saat ini.
Di lantai dua juga didominasi foto-foto dokumentasi, sebuah meja yang pernah digunakan oleh Walikota Ujung Pandang, lambang-lambang kabupaten yang ada di Sulawesi Selatan dan berbagai pernak pernik tradisional hasil kerajinan rakyat.
Gedung yang berjuluk Societeit De Harmonie berlokasi di Jl Riburane No.15, Pattunuang, Wajo, Kota Makassar, Sulawesi Selatan. Berjarak tempuh sekitar 30 menit atau 19,3 km via Jl Tol Ir Sutami.
Saat ini sering digunakan sebagai tempat untuk menampilkan berbagai pagelaran seni budaya dan seni teaterikal budayawan Sulawesi Selatan.

Memiliki luas 55,7 x 42,5 meter dan berdenah membentuk huruf L memiliki arsitektur khas Eropa gaya Renaissance atau Yunani Baru. Menjadi bangunan peninggalan Kolonial Belanda. Tergambar pada desainnya di bagian depan. Sangat identik dengan gaya Eropa.