Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

30 Siswa SMA Ikut Diklat ATC di BBPP Batangkaluku

Setelah lima hari mengikuti diklat, para siswa dinyatakan lulus dan berhak mendapatkan sertifikat tanda telah mengikuti ATC.

Penulis: Fahrizal Syam | Editor: Anita Kusuma Wardana
FAHRIZAL SYAM
Sebanyak 30 siswa Sekolah Menengah Atas dari lima kabupaten, mengikuti Diklat Agri Training Camp (ATC) 2017 di Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Batangkaluku, Jl Malino KM 03, Sungguminasa, Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan. 

Laporan Wartawan Tribun Timur, Fahrizal Syam

TRIBUN-TIMUR.COM, GOWA - Sebanyak 30 siswa Sekolah Menengah Atas dari lima kabupaten, mengikuti Diklat Agri Training Camp (ATC) 2017 di Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Batangkaluku, Jl Malino KM 03, Sungguminasa, Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan.

Diklat yang berlangsung lima hari, 6-11 Agustus 2017 diikuti oleh SMAN 2 Gowa, SMAN 2 Takalar, SMAN 13 Jeneponto, SMAN 6 Bantaeng, dan SMAN 20 Pangkep, dengan masing-masing mengutus enam siswanya.

Selain 30 siswa tersebut, lima Guru pendamping dari tiap sekolah juga mengikuti diklat ini.

ATC merupakan bentuk diklat yang secara khusus ditujukan pada generasi muda untuk menumbuh kembangkan komitmen, tanggung jawab, dan kecintaan generasi muda pada pertanian.

Tak hanya menumbuhkan minat, pengetahuan, dan kepedulian siswa pada dunia pertanian, diklat ATC juga bertujuan untuk menumbuhkan kesadaran terhadap wirausaha pertanian dan penumbuhan kemandirian generasi muda terhadap dunia pertanian.

Selain menhikuti diklat ATC dengan berbagai materi tentang pertanian, para siswa peserta juga rutin mengikuti salat Subuh berjamaah yang dilanjutkan dengan kultum dan ceramah agama.

Setelah lima hari mengikuti diklat, para siswa dinyatakan lulus dan berhak mendapatkan sertifikat tanda telah mengikuti ATC.

Kepala Bidang Penyelenggaraan Pelatihan BBPP Batangkaluku, Rosdiana saat penutupan berpesan kepada para peserta agar dapat mengamalkan ilmu yang telah diperoleh selam diklat.

"Ilmu yang diperoleh semoga dapat bermanfaat bagi kita semua, khususnya dalam dunia pertanian," kata dia.

Berdasarkan sudut pandang pertanian, sasaran generasi muda dapat digolongkan tiga kelompok yaitu Taruna Bumi, Taruna Tani, dan Petani Muda Wirausaha.

Taruna Bumi yaitu generasi muda usia 15-22 tahun yang mencintai pertanian dan berminat kerja di bidang pertanian

Taruna Tani yaitu generasi muda usia 16-22 tahun, anak petani, turut serta membantu kegiatan usaha tani keluarga atau orantua dan belum menentukan bidang pertanian sebagai mata pencaharian.

Sedangkan generasi muda usia 20-35 tahun yang mandiri, berusaha tani sendiri, telah menentukan bidang pertanian sebagai sumber mata pencaharian dan memiliki semangat wirausaha disebut Petani Muda Wirausaha. (*)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved