Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Terkendala Biaya Usai Bersalin, Warga Binanga Sulbar Ini Tinggalkan Bayinya di Rumah Sakit

Saat ini, Rikawati memilih tinggal di rumah kosan bersama suami daripada harus tinggal di rumah sakit.

Penulis: Nurhadi | Editor: Mahyuddin
nurhadi/tribunsulbar.com
Anggota DPR RI Ibnu Munzir bersama Aliansi Pemuda Peduli Kemanusiaan Sulbar membesuk Rikawati yang terbaring di kamar kosannya di Jl Mangga, Kelurahan Binanga, Kecamatan Mamuju, Sulbar, Kamis (3/8/2017). 

Laporan Wartawan TribunSulbar.com, Nurhadi

TRIBUNSULBAR.COM, MAMUJU - Rikawati memilih keluar dari Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Regional Sulbar usai melahirkan melalui operasi caesar tanpa memperhatikan anjuran medis.

Dia nekat meninggalkan rumah sakit dua hari yang lalu tanpa membawa bayinya karena tidak memiliki biaya untuk tinggal di rumah sakit menjalani perawatan.

Saat ini, Rikawati memilih tinggal di rumah kosan bersama suami daripada harus tinggal di rumah sakit.

"Saya sudah dua hari pulang dari rumah sakit, tapi anak saya masih di sana," kata Rikawati saat ditemui di rumah kosannya di Jl Mangga, Kelurahan Binanga, Kecamatan Mamuju, Sulbar, Kamis (3/8/2017).

Baca: Ini 5 Rumah Makan Favorit di Mamuju

"Bayi saya baru bisa pulang kalau dibayar biaya rumah sakitnya. Tapi, sampai sekarang belum memungkinkan juga kondisinya untuk dibawa pulang," ujarnya menambahkan.

Rika tidak mengetahui berapa biaya rumah sakit yang harus dulunasinya untuk bisa membawa pulang sang buah hati dari rumah sakit milik pemerintah itu.

"Bingung saya pak, tidak tahu saya mau bagaimana. Anak saya juga belum pernah saya lihat semenjak dilahirkan," tuturnya Rika.

Baca: Ini 7 Anggota Polisi yang Terlibat Narkoba Selama Polda Sulbar Berdiri

Direktur RSUD Regional Sulbar Andi Munasir menyebutkan, orangtua bayi tersebut keluar tanpa izin pihak rumah sakit.

"Ibu ini keluar tanpa izin pihak rumah sakit, awal dia minta untuk melihat bayi. Tapi dia malah keluar dari rumah sakit tanpa izin," ujar Andi Munasir.

Dia menuturkan, pihaknya tidak pernah menyandera bayi Rika karena berdasarkan prosedur, bayi prematur baru bisa dikeluarkan setelah mendapat penanganan medis selama 15 hari.(*)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved