OJK Sulampua: DPK Perbankan Tumbuh 4,04 Persen
Hal ini turut menggambarkan terus menggeliatnya kegiatan ekonomi di Sulawesi Selatan.
Penulis: Sukmawati Ibrahim | Editor: Suryana Anas
Laporan Wartawan Tribun Timur, Sukmawati Ibrahim
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR--Dana Pihak Ketiga (DPK) perbankan di Sulawesi Selatan pada posisi Juni 2017 tumbuh positif.
Berdasarkan data yang dirilis OJK dan dipersentasikan di acara Journalist Update di Grind and Pull, Jl Mappanyukki, Makassar, Sulawesi Selatan, Selasa (1/8/2017) tercatat Rp 86,33 trilliun, tumbuh 4,04 persen yoy atau 3,69 persen ytd.
Pertumbuhan penyaluran kredit yang lebih tinggi dari pertumbuhan DPK merupakan hal yang positif, karena menunjukkan intensitas penyaluran kredit perbankan yang tinggi.
Baca: Kesthuri Sulsel Minta OJK Audit Perusahaan Travel di Sulsel

Serta menggambarkan kondisi ekonomi Sulawesi Selatan yang terus tumbuh.
Kepala OJK Regional 6 Sulawesi, Maluku dan Papua (Sulampua), Bambang Kiswono, mengatakan, pertumbuhan DPK didorong oleh pertumbuhan simpanan Giro 2,46 pesen yoy atau 20,12 persen ytd, dan simpanan Deposito yang tumbuh 5,88 persen yoy atau 6,76 persen ytd.
Baca: OJK dan BEI Edukasi Mahasiswa Tentang Pasar Modal
"Adapun simpanan tabungan meski tumbuh 3,35 persen yoy, namun dibandingkan akhir tahun 2016 masih tumbuh negatif -2,19 persen ytd," kata Bambang.

Kondisi pertumbuhan giro yang mencapai 20,12 persen ytd dan pertumbuhan tabungan sebesar -2,19 persen mengindikasikan adanya tendensi masyarakat menggunakan simpanan giro untuk keperluan usaha dibandingkan menyimpan uang di bank dalam bentuk tabungan.
Hal ini turut menggambarkan terus menggeliatnya kegiatan ekonomi di Sulawesi Selatan.
"Pertumbuhan kredit didorong oleh pertumbuhan Kredit Konsumsi 11,11 persen yoy yang lebih tinggi dari pertumbuhan Kredit Produktif 6,84 persen yoy," ujarnya.
Pertumbuhan kredit konsumsi didorong oleh pertumbuhan kredit peralatan rumah tangga lainnya 14,54 persen yoy dan kredit pemilikan rumah tinggal 6,54 persen.
Untuk pertumbuhan kredit produktif yang memiliki pangsa 58,40 persen di atas pangsa kredit konsumsi 41,60 persen, didorong oleh pertumbuhan sektor perantara keuangan 155,97 persen dan sektor jasa kesehatan dan kegiatan sosial 42,82 persen.
Bambang menambahkan, fungsi intermediasi bank umum (LDR) tetap berjalan dengan baik ditandai dengan LDR yang masih di atas 100 persen, yaitu sebesar 127,81 persen meskipun sedikit menurun dibanding bulan Mei 2017 dengan LDR sebesar 128,52 pesen.