Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Ingin Lestarikan Musik Tradisional, FKDDM Belajar di Rumah Kecapi

FKDDM menilai, sejak terjadinya perkembangan pesat terhadap informasi dan tehnologi, minat pemuda untuk mempelajari musik tradisional semakin menurun.

Penulis: Anita Kusuma Wardana | Editor: Anita Kusuma Wardana
HANDOVER
Forum Komunikasi Dara dan Daeng Maros (FKDDM) berkunjun ke Lembaga Rumah Kecapi di jalan Ratulangi, Lorong kecapi Nomor 108, Kelurahan Allepolea, Lau, 

Laporan Wartawan Tribun Timur, Ansar Lempe

TRIBUN-TIMUR.COM, MAROS - Forum Komunikasi Dara dan Daeng Maros (FKDDM) berkunjun ke Lembaga Rumah Kecapi di jalan Ratulangi, Lorong kecapi Nomor 108, Kelurahan Allepolea, Lau, Selasa (1/8/2017).

Kunjungan tersebut dalam rangka berdiskusi dengan seorang pemain kecapi, Yusri Yusuf mengenai salah satu program kerja FKDDM.

Ketua Bidang Pengembangan Minat dan Bakat FKDDM, Rahma Putri mengatakan, timnya berdiskusi supaya dilibatkan dalam mengembangkan alat musik tradisional di Kabupaten Maros. Dia juga bertanya mengenai kecapi.

"Kami sengaja berkunjung ke lorong kecapi. Kami ingin dilibatkan untuk pengembangan dan melestarikan alat musik tradisional kecapi. Apalagi semkain hari, minat untuk main kecapi makin kurang," katanya.

FKDDM menilai, sejak terjadinya perkembangan pesat terhadap informasi dan tehnologi, minat pemuda untuk mempelajari musik tradisional semakin menurun.

Hal ini membuat FKDDM mengambil langkah untuk mengkampanyekan musik tradisional kepada pemuda. Dia berharap, pemuda dapat menyenangi alat musik tradisional.

"Kami terus berusaha mengkampanyekan pengembangan minat pemuda dalam mencintai alat musik tradisional. Tapi sebelum itu, pengurus sendiri harus melakukannya baru bisa kita sosialisasikan di luar," ujarnya.

Sementara itu, pemilik Lembaga Rumah Kecapi, Yusri mengatakan, perkembangan kesenian dan kebudayaan lokal sangat bergantung pada peran pemuda.

Nantinya, pemuda akan mewariskannya ke anak cucunya. Yusri mengaku senang main kecapi, karena minat warga lain untuk bermain sudah mulai berkurang.

"Sudah puluhan tahun saya bisa main kecapi. Alat musik ini harus dilestarikan. Kalau bukan kita yang cintai kecapi, siapa lagi. Ini alat musuk tradisional kita," katanya.

Saat ini FKDDM tengah gencar mengkampanyekan keberadaan rumah kecapi di kalangan pemuda. Saat ini masih banyak pemuda yang belum mengetahui hal tersebut.(*)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved