Pengusaha Muda Ini Hadirkan Sate Taichan dan Es Krim di Kafe Flashback
Setelah lulus kuliah, saya kerja kantoran. Merasa kerja kantoran dan bisnis itu capeknya sama namun hasilnya beda, barulah saya garap bisnis coffeshop
Penulis: Nurul Adha Islamiah | Editor: Ardy Muchlis
Laporan Wartawan Tribun Timur, Nurul Adha Islamiah
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Sebagai salah satu kebutuhan utama, kuliner menawarkan berbagai celah bisnis untuk digarap. Peluang usaha ini semakin terbuka lebar seiring maraknya pertumbuhan restoran dan kafe di Makassar.
Salah satu pelaku usaha yang menggarap bisnis kuliner adalah Alhalik Yusuf (25) yang menjalankan bisnis kafe bernama Flashback Ice Cream and Coffe di Sentra Bazaar (ex Pasar Segar) Panakkukang.
Kepada Tribun Timur, Alhalik Yusuf memaparkan modal nekatnya mendirikan sebuah coffeshop setahun lalu.
"Setelah lulus dari Fakultas Hukum Universitas Muslim Indonesia (UMI), saya kerja kantoran. Merasa bahwa kerja kantoran dan bisnis itu capeknya sama namun hasilnya beda, barulah saya memberanikan diri garap bisnis coffeshop setelah menyisihkan penghasilan untuk membuka usaha," ujarnya, Minggu (30/7/2017).
Ia menyebut, faktor lingkungan keluarga yang rata rata merupakan pebisnis kuliner, membuatnya tertarik menggeluti bidang serupa.
Seiring bertambahnya waktu, pria kelahiran 1992 ini berinisiatif menambah varian menu dan mengubah konsep menjadi lebih fun, luas dan lebih besar.
"Awalnya hanya coffeshop. Lama kelamaan kami inisiatif jualan sate Taichan. Ternyata responnya cukup bagus dan jadi menu favorit. Alhasil kebanyakan pelanggan datang memesan sate Taichan, sembari menunggu mereka menyeruput kopi atau menikmati es krim," jelasnya, Minggu (30/7).
Saat ini Yusuf menyediakan kafe dimana pengunjung bisa menyantap sate Taichan yang dipadukan ragam minuman maupun camilan dalam satu tempat.
Seporsi menu sate Taichan dibanderol seharga Rp 20 ribu, sate paru Rp 20 ribu, ice cream Italy cup small Rp 15 ribu, green tea Rp 15 ribu, cappucino Rp 18 ribu, mocca latte Rp 20 ribu.
Kedepan, ia berencana melakukan pengembagan usaha kuliner ke varian makanan pedas. Hal ini dianggap sesuai selera pasar dimana kebanyakan orang di Makassar menggemari makanan pedas sebagai penambah nafsu makan. (*)