Jika Tak Bubarkan KNPI, Bupati Maros Diminta Mundur dari Jabatannya
"Kami minta pak Bupati untuk turun dari jabatannya, jika tidak mampu membubarkan KNPI yang tidak ada gunanya itu," ujarnya Jenderal Lapangan, Yusuf.
Penulis: Ansar | Editor: Anita Kusuma Wardana
Laporan Wartawan Tribun Timur, Ansar Lempe
TRIBUN TIMUR.COM, MAROS - Bupati Maros Hatta Rahman diminta untuk mengundurkan diri dari jabatannya jika tidak mampu membubarkan KNPI.
Hal ini dikatakan oleh massa HMI cabang Sekolah Tinggi Ilmu Manajemen Yayasan Perguruan Islam Maros (STIM-Yapim) saat berdemo di depan kantor Bupati, Rabu (26/7/2017).
Jika tidak membubarkan KNPI, mahasiswa nilai terjadi kongkalikong.
Baca: Mahasiswa Desak KNPI Maros Tidak Kelola Uang Beasiswa
"Kami minta pak Bupati untuk turun dari jabatannya, jika tidak mampu membubarkan KNPI yang tidak ada gunanya itu," ujarnya Jenderal Lapangan, Yusuf.
Mahasiswa juga kecewa dengan Hatta yang hanya mengucurkan anggaran pendidikan sebesar Rp 300 juta. Padahal jumlah mahasiswa di Maros ribuan orang.
Jumlah Rp 300 juta tersebut jauh lebih sedikit dibanding kucuran beasiswa untuk mahasiswa Pangkep yang mencapai Rp 17 miliar per tahunnya.
Baca: HMI STIM Yapim Maros Minta Transparansi Anggaran Beasiswa KNPI
Transparansi pengelolaan keuangan KNPI dari Pemkab Maros perlu dipertanyakan. KNPI telah menerima anggaran untuk beasiswa sebesar Rp 300 juta tahun 2016.
Namun KNPI tidak pernah merealisasikannya. Sementara mahasiswa membutuhkan beasiswa tersebut untuk pendidikan.
Hanya saja tidak satupun pihak Pemkab yang menemui demonstran.(*)