Penerimaan Siswa Baru 2017
Orangtua Calon Siswa Mengeluh, Dewan Akan Panggil Panitia PPDB Sulsel
Puluhan orangtua bersama anaknya mendatangi kantor DPRD Sulawesi Selatan
Penulis: Fahrizal Syam | Editor: Suryana Anas
Laporan Wartawan Tribun Timur, Fahrizal Syam
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Puluhan orangtua bersama anaknya mendatangi kantor DPRD Sulawesi Selatan, di Jl Urip Sumuharjo Makassar, Sulawesi Selatan, Rabu (19/7/2017).
Kedatangan mereka untuk menyampaikan aspirasi karena anak-anak mereka tidak diterima bersekolah di SMA 21 Makassar pada tahun ajaran 2017-2018.
Wakil Ketua Komisi E DPRD Sulsel, Syahruddin Alrif yang menerima para demonstran mengatakan akan mencarikan solusi, dan memanggil Ketua Panitia Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) Sulsel untuk mencarikan solusinya.
Baca: Disdik Sulsel Ungkap Ada Calo di SMA 21 Makassar
"Saya akan meminta untuk membuka data, khususnya di SMA 21 Makassar, melalui empat jalur penerimaan PPDB apakah kuotanya sudah terpenuhi atau tidak. Misalnya SMA 21, jalur domisili, akademik, kemitraan, afirmasi, apakah semuanya sudah terpenuhi. Kalau misalnya belum, dan ada sisa kuota, kami akan sampaikan jangan menerima lagi di luar warga BTP," kata dia.
Baca: Anak Tak Diterima di SMA 21 Makassar, Puluhan Orangtua Mengadu ke DPRD Sulsel
Ia mengatakan juga akan menyampaikan ke pemerintah terkait permasalahan warga yang anaknya tidak diterima sekolah ini.
"Kami akan sampaikan ke pemerintah semoga ada jalan keluarnya selama kuota itu masih ada, dan kalaupun kuota sudah penuh, kami juga minta dicarikan jalan keluarnya," kata dia.
Diketahui, SMA 21 Makassar merupakan satu-satunya SMA yang berada di kawasan BTP, dan terdekat bagi calon siswa di perumahan tersebut untuk mendaftar Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) melalui jalur domisili.
"Kami tahu persis bahwa jalur domisili itu 90 persen, tapi kenyataannya hanya 30 persen warga BTP diterima di jalur domisili. Itupun ada tes lagi untuk menyaring anak-anak kami, dan ada penambahan nilai berdasarkan jarak sekolah dan domisili siswa," kata dia," kata salah satu orangtua calon siswa. (*)