Golkar dan PDIP Penentu Nasib Rudal di Pilwali Makassar

Laporan Wartawan Tribun Timur Abdul Aziz Alimuddin

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR -- Bakal calon Wali Kota Makassar, Rusdin Abdullah atau Rudal (59) menegaskan, Partai Golkar dan PDI Perjuangan merupakan partai penentu maju tidaknya dia bertarung pada Pemilihan Wali kota (Pilwali) Makassar 2018 nanti.

"Kalau PDI Perjuangan tidak mendukung, maka saya pastikan tidak maju. Partai Golkar cuma delapan kursi di DPRD, butuh dua kursi. Kalau Golkar dan PDIP mendukung, Bismillah," kata Presiden Rudal Community tersebut di Kantor DPD PDIP Sulsel, Jl Gunung Bawakaraeng, Makassar, Sulsel, Selasa (11/7/2017).

Baca: Srikandi Golkar dan AMPG Antar Rudal Tes Wawancara di PDIP Sulsel

Ketua Hipmi Sulsel Periode 2000-2003 tersebut, juga memastikan dirinya tidak akan maju lewat jalur independen seperti pada Piwali Makassar 2013 lalu.

"Saya tegaskan sekali lagi. Saya tidak mau melawan keputusan Partai Golkar. Kalau dulu saya maju lewan jalur independen, itu tes jimat, bagaimana lewat jalur independen," tegas Rudal.

"Ternyata lewat jalur independen tidak terlalu signifikan. Artinya apa yang ada hanya komunitas kita, relawan-relawan kita di kecamatan dan kelurahan. Tapi kalau itu ada, lalu ada juga dari dukungan partai tentu jauh lebih besar hasilnya," ungkapnya.

Rudal pun memastikan tidak akan membangun koalisi besar meski Partai Nasdem dan Demokrat belum membuka penjaringan bakal Calon Wali Kota Makassar. Termasuk Partai Hanura yang masih membuka penjaringan.

"Saya tidak mau-ji membangun koalisi besar. Partai Golkar dan PDI Perjuangan kan sudah cukup, itu juga sudah lebih. Saya tidak mau melawan keputusan partai," ungkap Bendahara DPD I Partai Golkar Sulsel ini.(ziz)