Akper Anging Mammiri Dapat Ultimatum dari Kementristek Dikti, Ini Kata Gubernur Sulsel
Kemenristekdikti telah memberikan ultimatum kepada pimpinan Akper Anging Mamiri Makassar agar segera bergabung dengan Perguruan Tinggi Negeri
Penulis: Hasrul | Editor: Anita Kusuma Wardana
Laporan Wartawan Tribun Timur Hasrul
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR --Gubernur Sulawesi Selatan (Sulsel), Syahrul Yasin Limpo (SYL) mengatakan alumni Akper Anging Mamiri Makassar dibutuhkan di Rumah Sakit dan Puskesmas milik pemerintah.
"Kita memiliki 100 lebih rumah sakit dan puskesmas di 24 Kabupaten di Sulsel dan tenega kesehatan seperti perawat kita butuhkan khususnya alumni Akper Anging Mamiri yang merupakan milik pemerintah," kata SYL saat berkunjung ke Akper Anging Mamiri Makassar di Jl Wijaya Kusuma, Jumat (7/7/2017).
"Pendidikan di kampus ini berjalan baik, fasilitas juga baik dan tenaga pengajar juga sudah sesuai lalu kenapa harus disamakan dengan di daerah lain yang bermasalah," lanjut SYL.
Gubernur dua periode tersebut menegaskan bahwa pemerintah pusat tidak boleh membuat kebijakan dengan menyamakan seluruh Indonesia tanpa ada kajian mendalam karena bisa saja merugikan daerah lain.
Hal tersebut diungkapkan SYL menanggapi UU No 22 Tahun 2012 tentang pemerintah daerah yang tidak lagi memiliki kewenangan untuk mengelola Perguruan Tinggi Kesehatan.
Kemenristekdikti telah memberikan ultimatum kepada pimpinan Akper Anging Mamiri Makassar agar segera bergabung dengan Perguruan Tinggi Negeri jika ingin tetap berjalan.
"Sebenarnya Menristekdikti berikan kita waktu hingga akhir bulan ini untuk mengambil keputusan dalam hal ini bergabung dengan PTN," kata Direktur UPTD Akper Anging Mamiri Makassar, Halwatia.
Halwatia menambahkan pihaknya akan mengikuti instruksi dari Gubernur Sulsel agar Akper Anging Mamiri Makassar tetap berjalan dan berada di bawah naungan pemerintah daerah.(*)