500 Calon Maba Unibos Ikut Tes Tertulis Gelombang Ketiga

Laporan Wartawan Tribun Timur Hasrul

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR --Universitas Bosowa (Unibos) kembali gelar tes tertulis untuk menyeleksi calon mahasiswa baru tahun akademik 2017/2018 di Kampus Unibos, Jl Urip Sumoharjo Makassar, Selasa (4/7/2017).

Tes tertulis gelombang ke-3 tersebut diikuti 500 calon mahasiswa baru Unibos yang mendaftar melalui jalur reguler dan akan berlangsung hingga besok, Rabu (5/7/2017).

Penerimaan mahasiswa baru di Unibos dilakukan dengan beberapa jalur, termasuk jalur undangan, reguler dan one stop service dengan jumlah pendaftar lebih dari 2.500 calon mahasiswa baru.

Sebelum pelaksanaan tes tertulis gelombang ke-3 dilakukan, Unibos telah lebih dulu menggelar Tes Gelombang I yang diikuti 300 peserta dan Tes Gelombang II dengan pendaftar lebih dari 750 orang.

"Jumlah mahasiswa baru yang akan diterima Unibos pastinya disesuaikan dengan kapasitas sarana prasaran juga rasio dosen atau tenaga pengajar dimana yang diutamakan saat ini ialah kualitas lulusan," kata Wakil Rektor I Unibos, Prof A Muhibuddin.

"Output yang dihasilkan pun sesuai dengan harapan kami yang berpegang pada empat pilar, melahirkan tokoh nasional, berjiwa entrepreneur, berbasis teknologi informasi juga berwawasan global. Sehingga dalam proses perkuliahan, baik kurikulum dan segala aspek pun kami sesuaikan dengan pilar ini untuk mencapai visi misi Unibos,” lanjut Muhibuddin.

Di Unibos, Program Studi (Prodi) unggulan atau prodi yang banyak diminati calon mahasiswa baru, ialah Prodi Teknik Sipil, Prodi Manajemen, Prodi Ilmu Hukum dan Prodi Psikologi.

Selanjutnya sebelum mahasiswa baru melaksanakan perkuliahan di awal September 2017 mendatang, Unibos juga telah menerapkan proses Basic Character and Study Skill (BCSS) yang digelar kurang lebih satu minggu.

Program tersebut untuk peningkatan wawasan tentang mahasiswa juga pengenalan kampus dan masing-masing Fakultas kepada mahasiswa baru.

"Program ini wajib diikuti mahasiswa baru Unibos karena mereka akan diperkenalkan sistem akademik dan materi dari beberapa tokoh setelah itu baru proses perkuliahan berjalan," ungkap Muhibuddin.