Hati-hati di Jalan! Diungkap Prinsip Sopir Truk ‘Lebih Baik Korban Mati Daripada Cacat’

TRIBUN-TIMUR.COM - Arus balik mudik lebaran 2017 diperkirakan puncaknya terjadi akhir pekan ini.

Gelombang kendaraan menuju kota berpotensi menimbulkan berbagai masalah di jalan, salah satunya adalah kecelakaan lalu lintas.

Yang paling sering jadi korban adalah pengendara roda dua.

Pihak Ditlantas Polda Sulsel mencatat hingga hari ke 8 Operasi Ramadania 2017 ini, sudah ada 25 orang yang tewas dijalan raya.

Jatuhnya korban itu akibat kecelakaan tunggal maupun insiden tabrakan.

Pengendara roda dua diminta berhati-hati terutama saat berpapasan dengan kendaraan bermuatan besar seperti truk maupun bus.

Korban kecelakaan akibat tertabrak truk maupun bus biasanya nyawanya tak tertolong.

Mengapa demikian?

Mungkin cerita tentang prinsip sopir truk dan bus ini bisa jadi alasannya.

Seperti dikutip dari situs chatting Kaskus, diungkap cerita mengejutkan dari sopir-sopir mobil besar.

Seorang Kaskukers mengungkapkan cerita ini diperoleh dari sopir truk sendiri.

Kebetulan waktu itu ane kehujanan ketika perjalanan keluar kota dan ikut berteduh di tempat parkir truk lintas provinsi. disana banyak sopir truk sedang beristirahat. ane nimbrung nongkrong disana. dan mengobrol dengan beberapa sopir truk. disana awalnya kami hanya mengobrol biasa, sampai ketika saya bertanya kepada sopir truk tentang kecelakaan yang sering terjadi.

Berikut ini adalah dialog tentang kecelakaan truk tersebut:

Ane (berikutnya disebut R) : pak kok sering banget ya korban kegilas truk gitu
Sopir 1 (berikutnya disebut S1) : enggak juga kok, kalaupun kegilas gitu biasanya pengendara motornya yang ugal - ugalan

R : wah serem ya pak, kalo kecelakaan gitu udah pasti meninggal ya pak?