Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Curhat Juma', Jadi Gepeng karena Tak Diperhatikan Pemerintah

Dulu ia kerab mendapat bantuan pembinaan sebesar Rp 120 perbulan, tapi sekarang tidak lagi.

Penulis: Saldy Irawan | Editor: Suryana Anas
TRIBUN TIMUR/SALDY
Juma, di samping Kantor Walikota Makassar Jl Balaikota, pada Senin (12/6/2017), 

Laporan wartawan Tribun Timur, Saldy

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Pemerintah Kota Makassar mendapat kritikan dari para gepeng yang kerab mangkal di Kantor Balaikota "Walikota" Makassar.

Salah satunya Juma', gepeng yang rela mewalan "maut" demi sesuap nasi untuk menyambung kehidupannya sehari-hari.

Saat ditemui tribun-timur.com, di samping Kantor Walikota Makassar Jl Balaikota, pada Senin (12/6/2017), Juma' mengatakan jika apa yang ia lakukan ini karena terpaksa.

Baca: Gepeng dan Pengamen Kembali Kuasai Trafick Light di Makassar, Ini Reaksi Dinsos

Dirinya mengaku tidak mau melakukan hal tersebut, meminta-minta dipinggir jalan, meski nyawa taruhannya. Tapi apa boleh buat, tak ada jalan lain selain melakukan itu demi kelanjutan kehidupan sehariannya.

"Saya sekarang tidak punya apa-apa, kalau tidak begini apa yang mau saya makan. Pemerintah juga sekarang tidak begitu perhatian mi," keluh Juma'.

Baca: Tolong Tertibkan Gepeng di Jalanan

Juma' mengungkapkan dulu kala ia pernah berhenti melakukan aktivitas seperti itu, saat ada kebijakan pemerintah memberikan pembinaan kepada para gepeng, tapi karena pimpinannya berganti-ganti sistem pun berubah.

"Sebenarnya pemerintah baik, tapi orang yang menjalankannya itu yang selalu bikin kesalahan," kata Juma' dengan nada kesal

Lanjut Juma, aturan pekerintah sebelumnya ia kerab mendapat bantuan pembinaan sebesar Rp 120 perbulan, tapi sekarang tidak lagi.

Biasanya kata Juma' bantuan itu ada tapi datangnya tiga bulan sekali dengan bantuan tak menentu.

Juma' menambahkan besar harapannya agar pemerintah bisa memberikan kesejahteraan dan memperhatikan para masyarakatnya.

Terpisah, Kadis Sosial Makassar Mukhtar Tahir mengaku tidak tahu menahu soal bantuan pembinaan untuk gepeng di Makassar.

Pasalnya itu belum masuk dalam program Dinas Sosial Makassat tahun 2017.

Terkait dengan gepeng, Mukhtar hanya mengetahui bahwa memiliki program penertiban gepeng bukan memberikan pembinaan.

Untuk program penertiban gepeng, Dinas Sosial membentuk Tim Reaksi Cepat yang dinamai Saribattang.

Tim itu kata Mukhtar diklaim bergerak selama 24 jam di kota Makassar. Tim ini akan menertibkan gepeng dan sejenisnya untuk dibina dan dimasukkan ke ruang rehabilitasi.

"Jadi tim kita ini intens melakukan penertiban, demi kebaikan semua," kata Mukhtar. (*)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved